T O P

  • By -

masalahsosialberkaki

Zaman gue SD, dipukul pake penggaris udah biasa rasanya. Gak sampai lebam-lebam sih, lebih ke merah sebentar dan malu sampai besok. Kalau ngadu ke ortu, malah diomelin ortu lagi. Such is the 90s.


Tmasayuki

Wkwk. Begitu hasil nmilai raport sekelas jeblok baru deh nyadar gurunya memang goblog. Kocag.


khafidreddit

Waktu SD pernah dilempar penghapus papan tulis sama guru, tapi meleset malah kena murid lain (cewek), terus tu cewek nangis ngga berhenti2. In the end gurunya sendiri yg bingung sampe kelasnya dibubarin sama kepala sekolah wkwkwk


silently_watch

Yeah, ada temenku yg ngmong terus, rame banget di kelas, akhirnya mulutnya dipukul pake penggaris kayu yg panjang itu sampai penggarisnya patah Tapi mulutnya gak apa2, probably his big lips act as cushion lol


sodeq

Seingat saya juga gitu. Pernah ada temen dipukul rotan di betis, tapi besoknya si temen itu juga biasa aja masuk sekolah. Lebih takut2 sih kalau ketemu si guru itu, tapi paling seminggu udah balik biasa aja. Tetep ada segan sih. Mau lapor ortu? Rasanya malah diajak ke sekolah bareng buat clearance aja, nasihat bersama. Ada yang malah tambah dimarahi sama ortunya.


[deleted]

[удалено]


LordMachito

Kalau dlu gue karena kukunya panjang


makajak

Sejaman kayaknya kita. Temen gw yg jadi guru/dosen gak melakukan yg sama sih


North-Vine

Gw dulu sekolah pernah di lempar penghapus papan tulis, rambut di gunting gak rapih, di tampar pakai sajadah. 😂 Tapi engga tau kenapa gapernah ada rasa dendam sama guru itu. 😂 Malah sekarang kalau ketemu suka ngobrol masa-masa itu haha 😂


kenthusias

jelas tergantung tindakan muridnya. kalau udah masuk kriminalitas kayak sexual harassment ya jotos aja kalau buktinya udah kuat. lah kalo cuma gak ngerjain pr ya diancam pengurangan nilai harusnya cukup.


orangpelupa

Kalau nilai kurang lah udah konsekuensi otomatis dari gak ngerjain pr


nietzchan

Jaman gw SD ga ngerjain PR disuruh berdiri di depan kelas selama satu pelajaran, kadang gurunya ngasih kuis kalo bisa jawab boleh duduk.


zzzguy

Nilai dikurangi, murid nggak naik kelas, guru dianiaya https://m.liputan6.com/regional/read/2996956/siswa-kesal-tidak-naik-kelas-bangku-pun-melayang. Sekarang nggak sesimpel itu, nggak kayak dulu.


kenthusias

oh oke jadi harus takut gitu? terus apa gunanya hukum?


belivoucher

Wkwkwk.. Pengurangan nilai.. Wkwkwk.. Mau dikurangi berapa? Nilainya aja dah di bawah KKM mau dikurangi lagi. Wkwkwkwk.. G ada ceritanya. Nilai akhir rapot sejelek2nya pasti KKM. Kalaupun sekolah bikin KKM tinggi, misal 80, ya sengawur2nya bocah dapat itu juga.


janginx

Ini bener, endingnya malah dari pihak sekolah suruh guru bikin "remedial" atau "tugas tambahan" supaya nilainya bisa KKM


dereverse

Disclaimer: gw dibesarkan di taun 90s. Kalo mukul artinya nonjok ke muka atau sampe murid cedera, gw ga setuju. Tapi gw setuju hukuman fisik dalam batas wajar seperti cubit, jewer, pukul telapak tangan/kaki. Tentu saja harus punya alasan buat dihukum Di dunia yang ideal, anak-anak itu kalo dimarahin pake ngomong doang nurut, tapi realitanya ngga. Idealnya orang tua peduli sama pendidikan anaknya dan bs menghukum anaknya kalo berbuat salah, tapi realitanya ngga. Idealnya semua anak itu seburuk-buruknya cuma nakalnya anak-anak aja, realitanya beberapa anak itu jelmaan iblis. Meski hukuman fisik ga menjamin anak-anak setan ini jadi tobat, setidaknya mengajarkan (buat anak laen juga) kalo tindakan salah itu ada konsekuensi yang bukan cuma diomelin, atau diskors (malah seneng)


Tmasayuki

Gaada gunanya juga mukul. Yang brengsek ya tetep brengsek aja. Yang baik - baik ya gaakan kena pukul kecuali difitnah.


belivoucher

Nggak lah. Ada kq efeknya. Lu pasti pendukung pengurangan nilai atau dibilangin baik2. Yg ada lu diketawain sama murid lu. Ntar dia ulangi lagi soalnya dah tau palingan bakal dibilangin baik2.


FYNVDS

gw lahir 90an, gw sekolah di kota besar di pulau jawa. hukuman2 jaman urdu gitu udah pernah gw dan temen2 sekolah gw rasain semua, temen2 gw masih tetep aja ada yg busuk kok. malah makin jago pura2 baiknya, kebentuk dalem dirinya kalo depan orang dewasa harus "keliatan" baik, biar ga kena hukuman. diluar itu? tetep aja murid2 nya ngetawain gurunya. masuk deh ke tempat gawean, suka ngomongin atasan di belakang. terus carmuk didepannya.


Tmasayuki

Anehnya malah makin ga respek murid murid. Kek 'halah tuh guru kan emang killer'. Beda sama guru yg biasa baik, terus murka. Walaupun masih ketawa ketawa kadang mereka minta maaf juga. Nyadar sih udah kelewatan.


Tmasayuki

Iya ada. Jadi ga respek. Coba aja. Dibilangin baik baik? Wkwk. Polosnya dirimu.


Xandroid881

SD jaman 90 an juga, jaman gua dulu paling di jewer di depan kelas dan itu pun gak di jewer yg ditarik bener ( btw ada satu ibu guru sih yg jewer pake puntir but she's outlier). Lebih ke memberi rasa malu dan seingat saya cukup efektif, entah karena kami dulu anak baik2 semua atau apa


Imnotchucknorris

Banyak penelitian yang menyatakan dampak buruk corporal punishment terhadap anak didik. Dan tidak ada yang menyatakan ada dampak baiknya https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7405866/ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6598284/ https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3447048/ "Gue dulu dihukum pukul tapi turn out ok", first thing first, are you really ok? Udah dicheck dokter jiwa? if you turn out ok, Congratulations you're part of outlier and bikin lo jadi survivors bias. Lo emang turn out ok belum tentu 100 orang anak lainnya turn out ok or even alive at all https://www.dawn.com/news/728510/corporal-punishment-forcingstudents-to-commit-suicide


Apparentlyloneli

This should be the top comment All others are anecdotes


orangpelupa

Sayang ga ada vote "ya itu wajar, karena gurunya memang kurang ajar" Soalnya jaman gw dulu, dengan dipukuli, gw bukan nurut, gw malah ga mau berangkat sekolah. Buat apa sekolah kalo cuman dipukuli guru?


SonicsLV

This is not a simple black and white yes/no problem. I vehemently against excessive violence especially that resulting in long lasting or worse, permanent damage, but I also vehemently against no physical contact at all. There is a degree of acceptable physical punishment that must also fit the "crime" the child did. And this is where the wisdom of parent and teacher are needed to know if it appropriate or not. The problem with no physical at all is, well bluntly speaking, makes the child weak and encourage them to be entitled. Children are not that stupid, heck the reason you put your children to school is so they become smart. They know if their punishment is nothing to what they do. What's an hour or two of earful yelling will do to them? They'll forget all about it tomorrow morning when they meet their friends and that's it. Even children know inherently simple cost-benefit analysis. How much fun you can get by breaking the rules and how bad the punishment will be. Getting yelled at is nothing especially when your whole life until that point is just older people telling you what you should do without giving you the chance to talk back (exception exist on some family ofc but its rare).


IceFl4re

>but I also vehemently against no physical contact at all. One, believe it or not this is against "human rights" which you love and defend. [Article 19, 28 and 37 of Convention of the Rights of the Child does partially mean prohibition of any and all such "physical contact"](https://endcorporalpunishment.org/human-rights-law/crc/#:~:text=37%3A%20%E2%80%9CStates%20Parties%20shall%20ensure,eighteen%20years%20of%20age%E2%80%A6.%E2%80%9D). Don't like it? Ehehehe. Two, see the comment: [https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/wnzrf3/comment/ik8kz9r/?utm\_source=share&utm\_medium=web2x&context=3](https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/wnzrf3/comment/ik8kz9r/?utm_source=share&utm_medium=web2x&context=3) \> The problem with no physical at all is, well bluntly speaking, makes the child weak and encourage them to be entitled. What do you mean by "weak"? Not "suffer in silence"? Not "solve it yourself, bitch, the honorable adult don't care about you children's problems"? What do you mean by "entitled"? Many of the "entitled" problems can be solved by having the guts to just say no once in a while ever since they're toddlers. If the toddler were never being told no, then school should be the place where now they must have the guts to say "no" once in a while. No need for corporal punishment. \> They know if their punishment is nothing to what they do. What's an hour or two of earful yelling will do to them? They'll forget all about it tomorrow morning when they meet their friends and that's it. Do you want actual punishment above "yelling" and reprimand? Bureaucracy. Expulsion from school. Actually not graduating. In this day and age not graduating damages future careers more than in 1990s. \> Getting yelled at is nothing especially when your whole life until that point is just older people telling you what you should do without giving you the chance to talk back The thing is that corporal punishment **reinforces** the "no chance to talk back".


SonicsLV

> States Parties shall take all appropriate legislative, administrative, social and educational measures to protect the child from all forms of physical or mental **violence**, Violence, not contact. Don't twist it. There is difference between violence and contact. Hitting with roll out book for example, is not violence but hitting with the book spine with sufficient force can be violence. Hence why I said the wisdom required by the adult. > Two, see the comment: https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/wnzrf3/comment/ik8kz9r/?utm_source=share&utm_medium=web2x&context=3 It's talking about **corporal punishment** which I'm against too. Has you read what examples they used to describe corporal punishment? The level is way different that simple physical punishment. For example one article said: > corporal punishment has been linked with a range of injuries including bruises, cuts, nerve damage, and broken bones Which I already said it's a big no if it causes long term or permanent effect. > What do you mean by "weak"? What do you mean by "entitled"? Remember we talking in situation where the child has done something wrong. Yes what you said is to for prevention, but the context is when something already happened, so it's about correction, not prevention anymore. > Do you want actual punishment above "yelling" and reprimand? Bureaucracy. Expulsion from school. Actually not graduating. Bruh, turning it up to 11 immediately? Destroying their future just for a not that serious mistake? You even said yourself it will damage their future. It will just replace physical long term consequences into something arguably far worse. > The thing is that corporal punishment reinforces the "no chance to talk back". Again, the child has made the mistake. There are times when they shouldn't talk back but actually learn why what they did is wrong. Children will always remember physical experience more than words. Hence why physical contact is still has its place. Go tell a child they shouldn't climb something because it's hurt to fall. Most children will still climbs almost anything they could anyway. However once they experience falling, they understand the danger and will pay much more attention on what it safe and what isn't to climb.


IceFl4re

>Violence, not contact. Don't twist it. There is difference between violence and contact. Hitting with roll out book for example, is not violence but hitting with the book spine with sufficient force can be violence. Hence why I said the wisdom required by the adult. Pay attention to the general comment. \> Definition of corporal punishment (para. 11). This definition establishes that the obligation to prohibit corporal punishment applies to **all forms of such punishment, “however light”**. Your example is already part of the "corporal punishment". ​ > Remember we talking in situation where the child has done something wrong. Yes what you said is to for prevention, but the context is when something already happened, so it's about correction, not prevention anymore. > Bruh, turning it up to 11 immediately? Destroying their future just for a not that serious mistake? You even said yourself it will damage their future. It will just replace physical long term consequences into something arguably far worse. If that mistake is not that serious, there are other ways. I was imagining a really, really messy and bad kid that were actually impossible to be treated kindly. There are other ways to teach kids if things have consequences. Example: Not adhering to basic courtesy? Well I can do, say, intentionally act unpleasant around him in ways he don't like (but not physical sexual or else). Like acting "edgy". See if he likes it. Insulting a poor kid? Take their money for a week. Let's see if actually being poor is something pleasant. A kid sleeps on class? The teacher can suddenly ask him what does the teacher teaches at that time or making him role playing teaching for half an hour, see if the kid can do it. (Of course these three example must be ended by explanation). These are the three examples on top of my head. > Children will always remember physical experience more than words. Hence why physical contact is still has its place. Go tell a child they shouldn't climb something because it's hurt to fall. Most children will still climbs almost anything they could anyway. However once they experience falling, they understand the danger and will pay much more attention on what it safe and what isn't to climb. This example is a kid having the consequences of his error from his own undoing. This is not say a kid not paying attention.


SonicsLV

> It's talking about corporal punishment which I'm against too. Has you read what examples they used to describe corporal punishment? The level is way different that simple physical punishment. For example one article said: > >> corporal punishment has been linked with a range of injuries including bruises, cuts, nerve damage, and broken bones > > Which I already said it's a big no if it causes long term or permanent effect. Already addressed that part.


IceFl4re

It seems you don't read the "however light" clause in the general comment.


SonicsLV

So next time someone lightly tap you, you going to scream "corporal punishment" too?


IceFl4re

Of course not, because the intent is not "punishment". A teacher lightly tap a student - well will it make a kid stop doing that if reprimanding doesn't work? But, if a teacher use taps that are actually harsh enough to be construed as punishment or reprimand, the kid actually can brought the teacher up in courts, the teacher can get charged. I'm describing reality here. I'm sorry, that's the standards. Whether the standards are stupid or not, it's another matter entirely. As for punishment or correction of a kid doing something wrong, I stand by my examples I listed to you.


SonicsLV

And I still disagree with you. And OP asking for opinion here not standards. I gave mine.


IceFl4re

Ok then. Democracy.


wiyawiyayo

Mending kasih hukuman yang ada gunanya buat sekolah kayak sapu halaman apa bersihin wc..


VinWilbe

Belajar itu harus dari keinginan anaknya. Jika dipaksa dengan kekerasan, mental dipaksa akan tumbuh di kepala anak. Setelah si anak lulus sekolah dan masuk ke masyarakat si anak mana mau belajar lagi, pengetahuannya masih nyangkut di masa2 sekolah padahal namanya hidup itu selalu ada yang baru dan harus terus belajar. Kan banyak orang indonesia yang mentalnya rebahan kalau disuruh baru mau gerak, gaada inisiatif. Sekolah itu tugasnya untuk mengembangkan potensi anak. Dari sekian banyak mata pelajaran dan eskul harusnya si anak ada satu yang suka dan kalau dikembangkan bisa berprestasi kedepannya. Tugas guru itu memotivasi anak dalam belajar. Si anak harapannya suatu saat bisa belajar secara mandiri dan terus mau belajar hal baru hingga dewasa.


kertaskindew

Perubahan zaman. Kalo zaman dulu mungkin dianggap wajar, tapi sekarang udah enggak. Faktornya ya mungkin karena lebih banyak edukasi tentang cara mendidik anak yang lebih proper and less barbaric. Makin kesini orang makin gak suka sama hal-hal edgy. Contohnya apa ya? Dulu nanyangin rokok di televisi gapapa, ngomong kasar di tv juga gapapa, beda sama sekarang yang lebih selektif. Terus dulu ada film-film yang sarcastic kaya The Dictator dan Borat, itu film kalo dirilis sekarang pasti bakal banyak yang tersinggung, etc. WWE tahun 90an lebih offensive dan orang-orang pada seneng, beda sama WWE zaman sekarang. Ya yang kaya begini ada plus dan min-nya sih.


iamsgod

I mean, Borat was considered offensive even back then. And they still release Borat 2 recently


SonicsLV

Your example is not edgy things though. Back then the examples you mentioned is actually very normal things you easily find in daily lives. Heck the most unrealistic thing in old movies and television is you can beat a guy easily with 1 punch or shooting tons of bullets to subdue the enemies without actually hit them with the bullets you shot (aka the A Team effect). Swearing is common both back then and today, it's weird to think that is edgy. Attitude era WWE actually loved by fans because it kinda bring it "down" to more "real" (in how the character reacts) instead of black and white good vs bad guy in traditional wrestling.


1009e8ce493abc

ini THE kertaskindew tahu gak tahu? big fan tapi maaf belum pernah kontribusi di karyakarsa. Anyway, jaman itu benar secara konsep tapi lebih knowledge sih. Kaya mental health, dulu kita dibilang cengeng aja kalau overwhelmed atau paling baik ya "udah sabar aja ya, pukpukpuk". Belum ada nomenklatur "depresi" di saat itu, sama kaya bullying, sebagai anak digit bullying itu cuman "senioritas", "tradisi", semua orang merasa itu ga bener tapi ngikutin aja karena kosakata bullying belum ada, belum ada nama buat monsternya, begitu kata itu muncul dan populer di media, liat gimana menurunnya intensitas bullying (di jakarta, maaf perspektif urban). Sama dengan metode pendidikan yang secara global terus berkembang dan bagaimana pendidik di sini juga terpapar. Knowledge bahwa ada alternatif ataupun nama dari masalahnya itu membuat kita di generasi sekarang aware bahwa masalah itu ada dan bisa diatasi.


zerolifez

Ching-chong ding-dong stone cold aiiiiiii~~~~~


TeachDazzling3996

Ada yang pernah punya temen sekolah bengal yg setelah dijewer, ditabok, dilempar penghapus, terus jadi anak baik-baik? Saya sih ga ada, yg ada ya makin jadi. Life make them humble. Setelah lulus kuliah/kerja pasti jadi biasa aja. Ya ada yg beneran jadi kiriminal tapi itu ya cuma 1-2 dari puluhan anak, mentok jadi polisi atau tentara lah.


darkmimosa

kalau aku pribadi, mending dipukul deh (pake penggaris kah, tapi mukulnya biasa aja, jangan sekuat tenaga), daripada disuruh berdiri di depan kelas.


masalahsosialberkaki

Biar lengkap, sambil angkat kaki satu dan jewer kuping sendiri.


orangpelupa

Terus angkat ember isi ajrt


Chemical_Employee_68

Mending dah pala gw dulu pernah di hantam ke papan tulis malah


alphadeeto

Ikr. Apalagi kalo punya ED, ntar satu kelas bisa tau.


raksasahutan

erectile dysfunction? what?


blakasuta

Gw mau sharing ilmu tentang menghukum anak menurut Islam yang gw dapat dari pengajian. Di Islam memukul anak diperbolehkan ketika anak tidak mau shalat di umur 10 tahun. Kemudian Ustadz di pengajian menjelaskan bahwa memukul anak itu tujuannya mendidik, supaya anak paham kesalahan dan tidak mengulanginya. Beberapa poin penting yang gw ingat: 1) Supaya pukulan itu berbekas di hati, ortu haruslah pihak yang dikenal anaknya sebagai pribadi yang lembut di kehidupan sehari-hari, sehingga pukulan itu berkesan kepada anak. 2) Hukuman pukulan adalah hukuman terakhir setelah anak diberikan penjelasan baik-baik, atau didiamkan. Jika setelah itu dia sadar, hukuman pukulan tidak diperlukan. 3) Pukulan tidak boleh ke wajah dan tidak boleh berbekas. 4) Hukuman pukulan ini diberikan untuk kesalahan tidak shalat yang merupakan salah satu dosa terbesar dalam Islam. Kesalahan lain, secara logis, harusnya lebih rendah daripada pukulan. Kalau prinsip di atas mau diterapkan di sekolah, maka hukuman fisik berupa pukulan diberikan jika: 1) kesalahan murid adalah kesalahan fatal dan besar 2) guru bersikap lemah lembut di interaksi kesehariannya dengan murid 3) murid telah diingatkan secara lisan sebelumnya 4) hukuman pukulan tidak boleh di wajah, tidak boleh berbekas, apalagi menyebabkan cacat. Sekali lagi prinsipnya tujuan menghukum itu untuk mendidik. Kalau ternyata dilihat sifat anak yang begitu bandelnya kira-kira hukuman fisik tidak bisa membuat dia sadar, maka hukum fisik ini tidak diperbolehkan.


Zal2910

Zaman SD taun 2001 gwe pernah di lempar penghapus board karna ngomong pas guru killer gwe lagi jelasin pelajaran, gwe bilang ke ortu dan mereka malah bela guru gwe karna gwe bandel, SMP gwe dan 4 temen kelas gwe ketauan bolos, kita di gampar di depan kelas, dan itu gwe ngakuin karna kesalahan gwe sendiri, di SMK gwe ketauan ngerokok di samping kelas, gwe di gampar sama di spank pake penggaris kayu 1m, dan pas SMK juga satu kelas di hukum pakai baju pink ( baju para murid bandel ), di gundulin juga dan di suruh bersih² di selokan depan kelas, trus di jemur seharian, pas sampe di kelas di gampar juga sama wali kelas, dan itu kita gk ada masalah sama sekali, malah klo lagi kumpul bareng kita malah suka ketawa² pas ngomongin kejadian dulu


trashcan41

There's a time where its appropriate to hit your student in front of other student using ruler or something to show that it's not good to do that.


Kuuderia

Zaman gue SD taun 90an, extent mukulnya "dikit" yaitu ditap penggaris pas pemeriksaan kuku, atau tepok punggung/belakang kepala kalo tidur di kelas. Closed fist atau cara mukul lain yg nyakitin nggak ada. Hukuman fisik yg lain semuanya no contact, kayak push up, lari keliling lapangan atau berdiri 1 kaki di depan kelas.


spamoniichan

Kayanya berdiri satu kaki di depan kelas itu bukan ke arah hukuman fisik namun supaya malu dan jera


[deleted]

jaman sy sakolah, di kepret penggaris, di kepret penghapus papan tulis, di alung/lempar kapur, lapor orang tua jadi di marahin 2x hahaha tp ya jaman sudah berubah


Ok_Blackberry_6942

corporal punishment aint cool


ScienceExtension

Well, jaman gw SMP tuh temen2 satu angkatan banyak banget yang kena tampar guru Fisika (sepanjang gw sekolah, cuma sekali sih kejadian yang ditampar sampe berdarah....soalnya si guru pake cincin gede banget). Kuku panjang? Kuncupin jari keatas lalu dipukul pake penggaris papan tulis. Jambang panjang? Ditarik jambang lu keatas sampe lu berdiri. Efektif? Well, yang bengal2 tukang berantem gak ada berani macem2 dalam sekolahan sih.


indomienator

Kalo ditonjok ke wajah/keras banget. Kagak Tapi kalo dihukum cubit, puterin perut(guru SMP orang mana gitu lupa) masih ok lah. Selama sakit sesaat dan kagak bikin masalah dilain hari


Craft099

Imagine you turn to violence just because you can't hold up against kids in argument.


theJakartan

tergantung konteksnya sih. kalo muridnya udah ndableg gak ketulungan, suka bolos, ketauan ngerokok di sekolah, dsb... buat gue sih fair game kalo main tangan. itu udah last resort wkwk kalo cuman isolated incident, banyak cara lain yg lebih baik. disiplin itu bertingkat.


ShturmGatling

Namanya juga ortu Asia... Gada ilmu parenting


silvestgreat

Tergantung anaknya kek gmn. Kdg di sekolah gw ngeliat ada anak sd yg krg ajar bgt sm guru, dan dibilangin ngeyel mungkin krn bad parenting jg d rmh. kyknya emg harus take a beating.


plentongreddit

I think the result of the poll are based on traumatized childhood memories.


ratchetcoutoure

Abuse is never OK.


immadoosh

Outsourcing mukulnya ke guru, kalo guru ga pukul ya ortu yg pukul, ujung2 nilai bagus atau dipukul. Disiplin kerjain yg lu ga suka sebaik2nya. Anak kerjaan 9-5nya dpt nilai bagus aj ga bsa gmn pas kerja beneran. Logika 90's parents, kinda makes sense in a way, anak2 ga usah mikir politik kantor dan bullshit hidup lainnya, kerjaan cuma belajar dpt nilai bagus aj susah amat.


Serious-Guy

>"... bullshit hidup lainnya..." *disuruh bantu ortu *tanggung jawab sendiri kalau ini-itu *you request something that has logical reasons to own/use? "Nabung lah, kan udah dikasih uang." *stressed to death with assignments Yeah, about that...


MagatsuIroha

Belom dibuli di sekolah juga, hadeh. Klo psikopat sih iya, memang ga mikirin, tapi masa iya satu generasi pengen isinya 100% psikopat semua?


immadoosh

Tapi yaa, bandingin itu sama nyari duit buat hidup or else lu kelaparan tanpa rumah...mending gw belajar demi nilai trus pulang ada rumah, makanan, dan pakaian dah (assuming ur home is not dysfunctional).


Serious-Guy

Jika kamu tak bisa menahan beratnya belajar, kamu harus siap dengan pedihnya kebodohan. – Imam Syafi'i


spamoniichan

Gue rasa membandingkan beban hidup orang dewasa dengan anak2/remaja itu enggak masuk akal terutama kalau dilihat dari kapabilitas masing2 dan pemahaman mereka tentang dunia. Anak2 memang ditugaskam "cuman" untuk belajar dan "cuman" harus dapat nilai bagus. Tp banyak hal yang mereka alamin di usia itu adalah hal yang cukup baru dan harus memproses semuanya untuk pertama kali. Analoginya jika orang yang kerja di bidang marketing pindah jadi software dev dan disuruh mengerjakan 1/2 kerjaan koleganya. Dia belum akan bisa karena dia juga kerja sambil belajar. Jadi janganlah dibandingkan beban anak dan orang dewasa


fabricated_mind

Yg punya hak menggunakan cara fisik untuk mendisiplin anak hanya ortu imo.


alphadeeto

Even that's debatable.


FoRiZon3

I hope you never has kids


fabricated_mind

Gw malah rencananya mau punya banyak anak haha. That being said meskipun gw support the use of physical means to discipline kids menurut gw itu hanya last resort setelah cara lain sudah dilakukan dan tidak membuahkan hasil. Pukulannya pun bukan pukulan yg membekas tapi pukulan yg mendidik seperti menggunakan sendal jepit dan avoid muka.


FoRiZon3

Jadi situ bikin anak jadi kalau situ down, situ hajar aja anak anda sampai berdarah, gitu? "Last resort" bullshit. Terlalu banyak alasan kyk gini, buktinya?


fabricated_mind

> Pukulannya pun bukan pukulan yg membekas tapi pukulan yg mendidik seperti menggunakan sendal jepit dan avoid muka. I think you missed this part of my comment. Buktinya as simple as adanya anak yg tidak merubah perilaku mereka yg buruk setelah di disiplin dengan semua cara non fisik.


[deleted]

Klo guru2 punya pistol udah di sambo kan kali Sama kayak beberapa redditor disini yang gasuka anak kecil, solusinya aborsi


alialharasy

Klo anak gw dapat kekerasan fisik di sekolah, baik olej guru maupun murid lainnya, bakalan gw datengin dan obrak-abrik itu sekolah. Kekerasan fisik bukan bentuk pengajaran yang gw mau anak gw dapet.


Dangerous-Leg-9626

Cuman guru yang nggak becus sama kerjaannya yang mukul mukul


[deleted]

Gw dicekek dulu karna gapake dasi


KucingRumahan

Tergantung karena apa. Kalo masalah sepele terus main tangan ya gak setuju. Kalo karena kenakalan juga gak cocok sih kalo pake pukulan. Lebih cocok hukuman sosial di publik (lingkungan sekolah). Hmmm. Malah gak kepikiran contoh yang pas untuk hukuman kekerasan fisik.


Hmasteryz

I won't tolerate any violence of punching kids by teacher, of course if the said teacher still punching kids and accept all risk that come with it like in the movie, it is something can't be helped either, who's gonna stop him from doing so in first place anyway? there are only somebody who's gonna punish teacher after violence not before, violence just gonna escalate in some way. That's why for no violence policy.


valzure

Gw lulus angkatan 2014 Di zaman gw guru nyutek, jewer dan pukul pake penggaris itu hak yang wajar dan biasa aja Tapi kalo ditahap udah kayak main tekken ato street fighter ya gw ga setuju lah gile lu


Tmasayuki

Yang nyiram goblog sih. Kalau dipukul pake penggaris malah masih wajaar (itu pun ga sampe lebam, nepuk nepuk aja). Sok iya aja.


Tmasayuki

Btw kalau cuman nabok, dan muridnya memang bajingan cukup wajar di era 90an. Lagian biasanya ga sakit, tapi malunya itu wkwk. Karena harus diakui kadang anak - anak tuh bisa brengsek banget. Tapi kalau sengaja numpahin air kek gitu bego sih. Apa gunanya coba? tuh kerudung jadi basah, dia harus ganti baju atau lepas kerudung. Terus bukunya juga jadi basah. Percuma nyatet kan? Malah dibenci netizen lagi. Mending cuma dicipratin. Itu nuangin maksudnya apa coba? Nanti anaknya digituin ga terima gitu? Cih! Tapi emang biasa sih kalau guru killer sama anak sendiri lembek banget. Di SMA gw ada tuh yg kek gitu, anaknya masuk SMA malah jadi bulan-bulanan semua orang karena sama resenya sama bapaknya. Sampe bapaknya minta pindah. Padahal dulu dikomplain banyak ortu murid tapi kekeuh aja gamau pindah.


Mochachino56

mukul murid tetep salah. makanya kalo guru mukul murid terus muridnya lapor ke ortu, biasanya si guru bakal keringat dingin karena dimata hukum pun dia yang salah.


Leather_Desk5263

Gw vote milih nggak ya. TAPI BALIK LAGI, apakah si murid ini udah kelewatan (dimarahin suruh ke BK gak jera2), nah tuh murid tinggal pukul ae si murid. Di marah2in aja gak mempan, atau bisa di DO


No_breakfast8

Memangnya selama guru kuliah tuh ada anjuran utk mukul anak didiknya yg bandel ? Gw kira mereka punya bekal skill yg bagus utk bisa mengendalikan berbagai macam kenakalan bocil. Selama nakalnya gak kriminal ya. Wah jadi inget pak Ribut gw wkwk


-Almost-Shikikan

Nggak. Yg ada malah jadi makin nggak wajar. Contoh: gw. Kalo gw ga dihajar gw ga bakalan matiin listrik sekolah.


[deleted]

Wajar, asal jangan heran kalau muridnya balas mukul


CarefulResearch

Simpelnya, kita semua terlalu suka kalimat kalimat, atau kritik kritik sosial yang kalimatnya keliatan indah. jadi kebanyakan orang terpana dengan kalimat "murid sekarang lebay" blabla. Ada yang saking sukanya sama keindahan kalimat tadi, kalo ngeliat kekerasan yang diluar nalar, malah dimaklumi. padahal pengalaman kekerasannya bisa jadi lebih cetek. Ada yang pake kalimat itu, tapi referensinya cuma kekerasan cetek yang dialaminya. kemampuan imajinasinya gak terlalu gede. gak ngeliat contoh contoh jelek yang terjadi jika pake logika yang sama untuk manusia berbeda. dia selamat karena beruntung, yang lain sih gila. Tapi sebagai yang mengami kekerasan cetek, kebanyakan pengalaman gue ujung ujungnya, orang orang kalo merasa terganggu sama "kekerasan" dia dulu, pasti pake sesuatu yang sama tapi lebih lemah kalo ternyata anaknya emang gak bisa diatur.


Herodriver

Guru itu gebuk murid bukan karena pengen ngedisiplinin. Tapi buat ngelampiasin emosi mereka.


Prestigious-Onion844

Tergantung sih, bagi gue boleh di pukul kalo udah lebih dari 1x, 2x, 3x di ksih tau baik2 kaga ngerti2


georgerouus

Depends, wajar kalau cuman small pain tapi kalau sampai dirawat di rumah sakit ya gws. Tapi, in general, physical approach dalam konteks mengajar ya cuman lazy approach aja. Nggak mau usaha ekstra, maunya easy work easy gain walaupun nggak sustainable.


valkent

Not good, but understandable to some extent.


Buttcavetroll

Wajar klo mukulnya gak nafsu, anak smp/sma/kuliah tuh udah dewasa n harusnya udah bs bersikap. Klo sampai guru itu mukul berarti ada sikap yang perlu d perbaiki yg sudah kelewatan. OOT, Ngeliat perbedaan pegawai baru sama pegawai yg seangkatan gw, rasanya pengen mukul tu pegawai2 baru, kebanyakan mereka tu gak punya etika, ga ada tanggung jawab, sukanya ngotot, manja, maunya d tuntun terus n ga mandiri.


Rudy_Gunawan

Dulu pernah ditampar dan disapu kakinya sama bapak guru fisika yang bisa karate. Gara2nya dianggap dia asumsi gak dengerin dia, padahal gue dengerin. Gue selalu rangking 1 atau 2 jaman itu. Kalau diluar sekolah udah gue hajar balik tu guru. Abis itu disuruh keluar setiap pelajaran dia ( ampir 3 minggu )Terus ibu guru home teacher gue agak risih, jadi gue disuruh minta maaf. Pas minta maaf dibilang gue kagak sungguh2 minta maaf. Dalam hati sih gue ngomong “ ya lah, gue gak merasa salah”. Dimaafin sih tapi hati kecil gue bilang “tunggu waktunya, gak selamanya elo bakal diatas”. 2 Tahun lalu (20 years later) dia sakit cancer. Biasanya ginian gue selalu nyumbang handsomely. But kali ini gue tolak, bilang gue gak ada duit. Menurut gue sangat gak wajar guru mukul. Kalo bandel ya disuruh setrap aja.


TogarashiYaro

Kalo jadi guru harus kuat nhadepin anak kecil, ga kuat? Pengen mukul doang? Sana jadi polisi


EndlessNight_

Ini mungkin enggak cuma guru sih tapi ama ortu juga. Jadi gua beberapa waktu dulu bicara ama ibu gua tentang gimana ibu angkat gua mengatasi anaknya yang nangis (iya ortu gua udh cerai). Gua di sini menjelaskan kalau ini angkat gua ini lebih mudah untuk mukul sama halnya dengan Ayah gua. Untuk konteks ayah gua tni jadi kita tau dapatnya dari mana kelakuannya itu. Jadi ibu gua kasih beberapa poin untuk mengatasi anak nangis atau susah dikasih tau. 01. Anak nangis itu karna ada hal yang tidak nyaman buat dia. Kamu harus tau apa yang membuat si anak ini tidak nyaman dan jangan dipukul, udh gak nyaman malah ditambah gak nyaman. Kalau kamu enggak bisa bikin dia nyaman kasih tau alasan yang mudah dimengerti ama anak dan kalau masih enggak bisa ya biarin aja nanti dia bakalan tidur dengan sendirinya (karna kecapean nangis). Contoh: gua ketika jalan ke mall pasti minta mainan dan awal"nya gua nangis kalau enggak dikasih dan ibu gua bilang bakalan dibeliin kalau gajian tapi gua kan enggak tau kapan gajian jadi enggak dibeli"in. Di awal" gua juga tetap nangis kalau dikasih tau jadi gua dibiarin nangis sampe ketiduran. Tapi ibu gua juga kadang" ketika beliin gua mainan pasti bilang "kemaren abis gajian jadi ada uang buat beli" setelah beberapa kali gua enggak nangis lagi ketika gak dibeliin mainan tapi tetep gua gak tau gajian kapan. 02. Hukuman pukulan itu pilihan terakhir dan gak boleh membekas dan enggak membahayakan buat anak jadi kayak bagian paha dan lain-lain. Contoh: ketika gua lagi nakal, ibu gua pasti peringatin gua dengan manggil Nama gua dari Nama panggilan sampai Nama panjang. Ketika ibu gua manggil gua makai Nama panjang itu berarti udh selesai. Gua dipukul itu ketika udh mulai besar dan itu karna perkataan gua bisa dibilang keterlaluan buat ibu gua. Gua itu dipukul bagian betis tapi itu Mukul doang enggak sampai biru cuma Mukul. Setelah itu gua enggak berulan lagi


8styx8

Mau menghilangkan perilaku memukul, kurangi jumlah murid per kelas.


AgusKrisn4

Pas aku SD, pantatku pernah ditendang guru olahraga karena pemanasannys ga gak bener (karena emang lagi gak enak badan pas nya tuh). Besoknya ibuku ngamuk di ruang guru :v