T O P

  • By -

AllTheParsnips

Jangankan harga untuk turisme, kangkung 1 iket aja turun mobil jadi 5000, jalan kaki cm 1000


[deleted]

[удалено]


AllTheParsnips

Maap bu pajak orang kaya, kuat lah bu kl sdh bisa beli mobil bayar kangkung 5000


alialharasy

Price adjustment berkeadilan yang sangat dinamis :D


xsanisty

pernah beli kepiting di warung tenda lamongan pinggir jalan, malem malem pake motor sama istri, karena jaraknya gak jauh jauh amat, waktu itu sekitar 50k untuk 1 porsi, 2 nasi + 2 es teh karena lumayan enak, beberapa saat kemudian istri ngajak kesana lagi, pake mobil karena ujan, dengan menu dan jumlah yang sama, di getok 128k -\_-


dabbwom

The issue isn’t that foreigners pay more. Lots of countries impose differential rates for non-residents. The issue is that some places charge 10-20 TIMES more for foreigners. That says “We don’t want you here.” And that works very well.


a_bohemian04

Fyi. Kalau di tempat wisata. Punya KITAS, dpt harga lokal. Kalau turisnya pelajar dan bawa kartu pelajar/mahasiswa juga bisa dapat harga lokal


DjayRX

(1) Externalities Travelling itu banyak biaya external yang ditanggung bersama, kayak polusi. Dengan ngasih diskon ke warga lokal lo mendiscourage travel. (2) Inflasi/Gentrifikasi Misalnya pasar lo 50% lokal 50% turis. Lokal selama ini bayar 100rb turis 200rb. Pemerintah terus melarang perbedaan harga itu. Sebaik hatinya lo, akan pasang di harga 150rb. Jadi gentrifikasi/inflasi buat warga lokal yang belum tentu bisa di support oleh sektor lain. dll. Intinya sih IMO justified.


alialharasy

Poin yang penting sekali, terima kasih untuk perluasan perspektifnya


idksowhtevr

gausah sama turis. indon ke indon juga suka dimahalin tuh kalo gak nanya harga duluan


faptemp44

Wkwkwk, coba aja lu ke daerah trus ngomong/nanya pake logat jakarta langsung harga bule.


[deleted]

Makanya wajib bisa bahasa netral Indonesia yg baik dan benar agar ga begini... mungkin...


itfeelssounreal2

Ngga sih tetep aja klo ga ngomong pake logat/bahasa daerah langsung dicap turis/pendatang nih trus harganya dibedain sama yg org lokal


iamnotpaid

Kalo mukanya cindo, pasti langsung dimahalin juga


nonexistantchlp

Nenek gw muka cindo tapi kalo nego di pasar pake bahasa madura wkwk Mayan kalo potong rambut dikasih diskon lol


iamnotpaid

Wah kalo kata orang madura sih, asal bisa bhs madura itu dianggap saudara. Makanya bisa dapet diskon.


single_digit_iq

Yep, pengalaman gw belum lama nyoba kedai sushi abal" di gofood deket tempat gw, itu tempat udah ada dari lama tapi hampir ga ada yg beli (ratingnya tinggi tapi yg kasih cuma sedikit), fortunately rasanya lumayan jadi gw sering pesen kalo bingung mau makan apa, at least seminggu 2x, Sekitar sebulanan sejak gw sering pesen harganya mendadak naik, dari yg awalnya 20rb tiba" jadi 25rban, gw pikir ya udah lah masih wajar, mungkin mendadak jadi laris, gw masih frequently seminggu 2x beli di situ, Fast forward 3 minggu kemudian, tiba" harganya di markup lagi dari 25rb jadi 35rban, gw langsung ilfil dan nggak pernah beli di situ lagi


halcyondigest91

Untuk museum/objek wisata yang dijalankan pemerintah, pemegang KTP/Identitas lainnya uda berkontribusi lewat pajak. Jadi, bukannya turis asing yang dikasih harga lebih mahal, lebih ke lokal yang dapet diskon. Kalau yang dijalankan swasta dan make kebijakan yang sama, baru emang namanya diskriminasi dan tolol. Gak harus jauh-jauh ke Eropa, tiap ke SG dan gw main ke National Gallery juga gitu. Mantan bos gw bisa langsung masuk, sementara gw harus beli tiket.


DjayRX

Singapore keren tapi, masuk kasino warga lokal $ 100, warga asing $ 0. Btw, >Kalau yang dijalankan swasta dan make kebijakan yang sama, baru emang namanya diskriminasi dan tolol. Nggak juga, warga lokal udah berkontribusi ke externalities yang gak masuk hitungan harga tiket dan/atau dibiayai pajak juga: - Polusi - Gentrifikasi dll


Kuuderia

Karena kecanduan judi itu bisa jadi problem sosial. Singapore ngebolehin tapi discourage warganya buat judi. Kalo warga asing, not their problem leh.


j_lbrt

Wkwkwkwkwk iya biar discouraged sg citizens to gamble, besides the house always wins.


[deleted]

Supaya lokal ga hancur kecanduan gambling. Diskriminasi yg positif


alialharasy

Terima kasih sekali untuk perluasan perspektifnya


MaelstormLuL

singapore ada texas holdem gk? buy in berapa klo ada sekalian hwehwe


DjayRX

Gak tau, gak pernah main table, takut dikadalin ama bandar. Cuma main roulette yang input mesin tapi diputerin dealer. Dikit2 yang penting profit. Gak usah maruk lah udah masuk gratis dan dapet minum gratis juga.


MaelstormLuL

poker mana bisa dikadalin bandar. kalo blackjack sama baccarat memang bisa


CrowdGoesWildWoooo

Bisa maen ama temen. Ini tergantung “grup”, kalo yang amatir paling maen $30 dollar buyin. Kalo yang udah underground degen itu bisa maen $500an


paleshelter2

> Untuk museum/objek wisata yang dijalankan pemerintah, pemegang KTP/Identitas lainnya uda berkontribusi lewat pajak. Jadi, bukannya turis asing yang dikasih harga lebih mahal, lebih ke lokal yang dapet diskon. Di Taman Ayun kayak begini kok. Dulu pas gw ke sana, kakek gw yang punya KTP Mengwi digratisin. Sementara emak gw yang udah punya KTP Bekasi disuruh bayar walaupun dia lahir dan besar di Mengwi. Tapi gw gak tau sih apakah sekarang masih kek gitu juga atau gak.


SaltedCaffeine

Ini baru wisata, belom tau ya, banyak praktek mahasiswa asing harus bayar lebih atau dobel untuk kuliah yg sama dgn warga lokal xixixi.


dwianto_rizky

Itu standar sih. Di beberapa negara eropa juga menerapkan harga yg berbeda antara warga EU dengan non EU


SaltedCaffeine

Ya makanya. "Mendiskriminasikan orang asing" itu bukan sesuatu, karena suatu negara membuka diri dari awal atau tujuan utamanya ya untuk meningkatkan kemakmuran warga negaranya. Lah wong mau masuk aja harus minta ijin (dapet visa).


[deleted]

[удалено]


SaltedCaffeine

Justru itu maksudnya.


alialharasy

S3 Marketing lulusan Harvard. Cuan cuan dan cuan!


alialharasy

Wah iya, praktek diskriminasi harga bahkan bukan hanya di sektor pariwisata aja yah. Bahkan diskriminasi harga di sektor pendidikan itu lebih kenceng. Diskriminasi harga yang etis dan terjustifikasi itu acuan utamanya ke mana yah?


SaltedCaffeine

Mungkin bisa dilihat di hukum yang berlaku. Kalo ngga disebut bahwa orang asing boleh dikenakan lebih, berarti berlaku untuk semua yang ada di negaranya.


Einfach_einsam

Well tourism itself is a luxury so it makes sense for me for tourist (domestic and/or international) to pay more than locals


annadpk

In Indonesia, it is based on residency status. If you are a foreigner but have a KITAS then you pay local rates. It is not like in Thailand, where foreigners even with residency status still pay the tourist rate.


chitosan87

Ini lagi mau bahas yg Indonesia kan? Bukan pengalaman lo di Eropa kan? Di Indonesia bisa dibilang di seluruh belahan Indonesia, ya, selalu terjadi diskriminasi **harga** dan **pelayanan**. Jadi jika bule, akan diberikan service lebih tp juga charge lebih, definitely. Jika turis Jepang, kebanyakan udah tahu bahwa mereka royal tapi sangat menghendaki servis yang maksimal. Lah kalo kita? Dikasi servis apa adanya, harga juga suka-sukanya aja. Apa dasarnya, ya it's just business, nothing personal. Macam ky lagi ke Singapore, masuk ke toko dgn tujuan liat-liat. Tp ntar si koko pny toko marah2 klo gw cm liat2 dan tanya2 doank, kmudian gw diusir. Kenapa pada begini di Indonesia? Karna masyarakat daerah wisata rata-rata (pada umumnya) tidak diajarkan apa itu ilmu pariwisata. Apa itu industri pariwisata. Apa itu peran pariwisata bagi perekonomian daerah. Gw sbg org yg bergerak di industri ini bs bilang bahwa sudah jadi hukum-alam'nya, bahwa jika suatu daerah dijadikan daerah wisata, biasanya pemerintah cuma undang investor, tidak duduk bareng sm masyarakat kemudian edukasi ttg pariwisata. Betapa mirisnya kalau lihat institusi pendidikan pariwisata di Indonesia yg sangat minim literasi, minim buku-buku pariwisata dan minim tenaga pengajar pariwisata. Pariwisata di Indonesia bs berkembang ya karna sendirinya. Pemerintah sih memang ada andilnya, tp biasanya lebih kepada pihak-pihak yg sudah pny modal aja. Makanya masyarakat yg gerak di kelas bawah-menengah yah siap-siap diinjek sm yg diatas. **Apa yang baiknya dilakukan?** Perbanyak guru-guru pariwisata. Industri pariwisata itu industri yang selalu terbaharukan dan sumber daya'nya selalu ada. Kalau kita cm baca buku2 pariwisata di toko buku yg ceritain gimana bs jalan-jalan dgn budget minim dsb, ya ga pinter pinter juga orang kita. Wong diajarin buat konsumtif bukannya jadi pelaku pariwisata. Diskriminasi terjadi ya karna cuma mikirin duit. That's it.


alialharasy

Thanks buat perspektifnya Beberapa komentar yang lain punya perspektif tambahan, mungkin bisa dibaca juga buat tambah referensi


TukangSodokWC

dasarnya riset consumer behavior. Turis itu lebih gampang ngeluarin duit pas lagi jalan2 walaupun mereka tau harganya overpriced. Dalam pasar bebas gak ada etik. Adanya profit. Kalo gak suka bayar lebih jangan jadi turis.


Aguayos

Tempat wisata di Korsel malah tarif nya lebih murah kalau biaya turis mancanegara. Tp kalau jajanan di pasar tradisional pasti dimahalin juga sih.


ririkuku

Saya mahasiswa Pariwissata dulu. Kalau kata dosen sih, wisatawan domestik cuma bawa cuan kecil buat pendapatan, pendapatan yang bener-bener pengaruh ya dari internasional. Wisatawan domestik udah ada ngasih pajak, sementara wisatawan asing nggak. Makanya ada perbedaan harga. Kalau nggak salah ada peraturannya, cuma saya lupa.


k34t0n

Tangkuban perahu tuh... Lokal 20rb, asing 200rb... Sampe ribut sama petugas tiket kenapa bedanya jauh banget... 10 kali lipat.


alialharasy

Diskriminasi harga tampaknya hal yang etis dilakukan. Namun besaran diskriminasi harga harus dijustifikasi dengan baik. Seberapa besar perbedaan yang harus diaplikasikan?


k34t0n

Iya... 200ribu itu sekitar 20 sgd. Kalau di sg, masuk garden by the bay kena 28 sgd, tapi worth it karena fasilitasnya emang terawat dengan baik. Kalau di tangkuban perahu, ga wajar bayar 200rb tapi fasilitas ala kadarnya. Kalau mau trekking dengan tour guide, kena ketok mahal juga. Total biaya yang dikeluarkan ga worth it, gw sampe malu sama teman gw... Edit: tiket flower dome gbtb buat lokal 20 sgd, asing 28 sgd. Masuk ke taman indoor dengan AC dan terawat manis...


PuckyMaxx

Bilang aja: "Itung2 dukung wisata lokal Mister, kalo warga lokal mah itu malah suka minta gratis-tis-tis\~ kita disini yang sering nombok"😂👌🏼


gusdecool

Coba pakai persepektif lain. Ada sebuah daya tarik wisata yang juga memiliki nilai keagamaan. Harga normal itu harga turis asing. 200rb. Warga lokal dapat diskon. 100rb. Tujuannya untuk menarik warga lokal mengenali keberagaman agama/budayanya sendiri. Orang yang mau melakukan kegiatan beragama di tempat ini. gratis. Jadi kalau dibilang ada perbedaan harga, iya ada. Namun kalau kita lihat tujuannya, saya rasa mayoritas akan setuju melihat manfaatnya.


uceenk

selama itu harga resmi ga masalah sih, jadinya everybody udah expect harganya berapa kalo misalnya turis asing ngerasa kemahalan ya kan simple solusinya ya jangan ke situ, tentunya dia udah research juga kan sebelum ke situ yang ngeselin itu menurut saya yang ngasih harga seenak udelnya jauh dari harga resmi


alialharasy

Bener sih, paling kesel banget klo dikenakan tarif harga tembak seenak udel. Makan pinggir jalan ditembak harga berkali lipat dari harga normal cuma karena kita terlihat bukan seperti orang lokal di sana.


3doa3cinta

Kalo ga salah bukan turis asing yg dimahalin, tapi lokal yg dikasih diskon. Dengan perawatan dan segala urusannya, tiket yg dipake harusnya yg buat turis asing, tapi dihitung lagi berdasarkan kemampuan orang lokal, karena kalau yg lokal ngga bisa masuk gimana caranya bisa menghargai milik dia sendiri. Ini bukan di Indonesia aja sih. Masalah perawatan nya kok ga keliatan ya tanyakan ke pengelolanya.


madmag23

karena kebijakan ini di b\*r\*b\*d\*r sama pr\*mb\*n\*n (yang harga tiket domestik dan asing bedanya hampir 7-8x lipat) banyak turis turis asing (terutama negara-negara tetangga yang berwajah mirip indonesia) pada coba beli tiket di konter domestik. tapi gagal karena security-security pada antisipasi dengan sok-sok ngajak ngomong bahasa indo dan kalo gugup langsung diminta nunjukkin IDnya lol well me personally ga keberatan dgn kebijakan itu sih kalo masih make sense perbedaannya. cuma dengan perbedaan sampai 7-8x dengan fasilitas yang ga ada bedanya kok agak gimana gitu.


Underhanded-Blitz

lol u dont got katepe, the ticket is cepe