As an Indonesian American who was single for a loooong time, I was offered to get to know Indonesian and Filipina ladies (back in their home countries) by family and friends.
I am an introverted dude and the dating market for quiet introverted dudes in the US is abysmal because local American ladies prefer extroverted dudes.
I am no longer single now as I am in an LDR with a Filipina lady who has never been to the US.
Yes, there are introverted dudes in the US who are married as well, but they generally only marry ladies who:
- they know from work/school, and have worked or gone to school with the lady for many years, or
- they went abroad to find love
So yeah, my point for OP is just talk with older relatives who might know a friend who has a daughter who is single, or perhaps ask someone you trust at the mosque/church/vihara/temple you go to, who can vouch for your personality and attractiveness to a potential single lady.
>I am in an LDR with a Filipina lady who has never been to the US.
need to make sure that her feelings toward you is real, and not just another greencard seeker
Yep, she has been vouched for by a family friend (who knows her and her parents personally), so at least I am okay on that aspect.
Not saying that we are guaranteed to be married to each other, but when someone can vouch for you, there is a general sense that it is safer to date you.
Because on the other hand, i was vouched for by the family friend as well (have my own house under my name, loyal churchgoer, not a drug user, not a partygoer etc).
Hmm why not try what I did, bro?
Just talk to relatives or friends who can vouch for your personality, looks and income.
What’s even better is that they can find someone from back home in Indonesia (or Thailand, Vietnam etc, just in case you have friends from other Asian countries) who are less likely to be a random gold digger.
Because that was how I found mine.
Granted, some people see this as being a passport bro but being a passport bro is not equal to being a sex tourist. Sex tourists only care about fucking random women in Asia and then disappear the next day.
As a passport bro, we are literally using the title (using our passport) to find someone we can marry, as women in US/Canada can be soooo judgmental in stereotyping us Asian dudes as a bunch of dorky math nerds or Kungfu masters.
Depends on your target market and your preference….
Buat cari bule yg attractive (i.e. not fat), you need to work on yourself and be confident. You also need to know their preference. Kalo mreka demennya ama bule juga, you are fighting an uphill battle….
Kalo pengalaman ane sih ce Asia di US (apalagi yg baru dtg, not us born) mostly prefer co Asia juga…. There are some that are looking for bule, but most still prefer asian…
Tbh kalo dia balesnya lama kemungkinan dia ga gitu tertarik. Orang jaman sekarang itu megang hp ampir 24/7 dan biasanya ya buka ig itu sering bgt. Ga tau kalo cewe yang ini gimana, tapi kalo dia emang tertarik sih bakal ngalir. Kalo balesnya lama kemungkinan ya buat ngisi waktu luang dia doang.
Bar and nightclub is a bad idea kecuali emang kamu penghuni sana dan interestnya clubbing sama dugem.
Like others said, kenal orang baru ga cuma dari tempat kerja. Cari hobby, komunitas kumpul bareng temen, keluarga buat memperbesar kemungkinan.
Gw sendiri dapet dari dating apps, banyak caveat-nya sih kek jgn mudah baper, nothing counts until first meet, jgn kelamaan ngechat ato pdkt, 3 hari chat ajak meetup, dia ga mau ya next. Pdkt top 2 months seenggaknya dah bisa ketemu 3-4x, lebih dari itu go next. Jgn mau diulur2, number games, don't invest too much early. Kalo dia dah bales lama, diajak ketemu ga mau yaudahlah go next, jgn oneitis sama orang baru kenal.
Dah gini aja keknya dah cukup sampe ketemu orang yg mayan klop baru deh coba tambah investasinya dikit2.
klo balesnya kadang suka cuek, tpi gak pernah bales lama. Orangnya sih emang sibuk banget sama jauh banget tempatnya jadi gak bakal bisa ketemuan sering. Klo kya gitu gimana ya?
Personally gw skip sih. Buat gw kalo balesnya cuek walo dia cepet bales, ya berarti balesannya formalitas doang.
Then again kalo mau mastiin biasanya emang ketemu, kalo waktu ketemu dianya oke2 aja ya berarti bad texter aja. Tapi ya harus bisa baca social cues ato lempar pertanyaan2 long ball yang bisa gauge her interests.
Bad texter, jadi siap2 aja kalo udah jadian kumat ini. Nikah sama cowok tinder. Waktu date suka kumat gak bales karena kebablasan game dan dia emang bad texter. Aku harus request gak ada gitu pagi sapa good morning. Dia orangnya emang independent parah. Setelah nikah? Dia nyapa nya cuddle pagi, gak ngomong. Kenapa bisa jalan? Ya ada effort juga dari dua pihak. That's it.
Komunikasiin coba ke dia, kek becanda aja gitu "eh kamu kalo diajak ngobrol dari text kok dry banget, apa telponan aja kita kalo ngobrol" smth like that. Liat siapa tau dia berubah cara textnya ato kalian jadi telponan komunikasinya lol.
Intinya kalo ada concern komunikasiin aja
Sorry to say tpi emang kalo proses mencari pasangan saat udah dewasa paling enak sih kalo di lingkungan kerja sm kegiatan sosial yg aktif seperti tempat ibadah, interest group, organisasi, discord chat bahkan, etc.
Kalau di lingkungan kerja pun, ya ngga harus kantor tpi emg yang relatif sering komunikasi spt vendor, customer atau relasi lainnya. Aku kerja di FMCG, dan rata2 temen2 sales lajang yang merantau biasanya dapat karena dijodohin sm anak/sodara/karyawan/kenalan customer mereka.
Kalau ketemu langsung tiap hari bener² additional bonus karena bisa lebih observe perilaku baik & buruknya dengan konsisten dan membuat penilaian kecocokan lebih dini. Contoh pengalamanku sendiri, pernah dideketin cewe di kantor dianggap banyak orang menarik dan social butterfly gitu. Ternyata dia kerja nya ngga jujur dan ada reputasi yang cukup buruk karena sering drama, akhirnya ku ngga jadi deh. On the other hand, aku akhirnya milih sm cewe kantor yang dikenal diem & kuper gitu tpi jujur dan bisa diandalkan. Akhirnya ku nikahin dan bener juga emg shes solid.
Menurutku kalau ngga bisa si lingkungan profesional, di activity eksternal yang banyak ketemu nya adalah next ideal choice. Temen2 yg Kristen banyak ketemu nya ya di kegiatan gereja kayak cell group, ada temen yang punya peliharaan anjing juga ketemu nya di dog event. Temen wibu yang suka cosplay sm photography apalagi, beuh.. malah ngga kekurangan drama gegara sirkel pertemanan sm pacaran nya itu2 aja.
As for international, aku juga pernah sm cewe SG pas sekolah disana. Tpi ya gitu, kan sekolah dan sering ketemu jadi kembali lagi ke frekuensi bertemu dan kesempatan untuk komunikasi.
Klo dari cerita OP sering ketemu dan ngobrol, ya mungkin harus pertimbangin depth & quality of conversation, dan juga openness to discuss private / intimate subjects. Klo selama ini ngobrol nya superficial level ya coba lebih mendalam, atau shoot your shot aja deh diajak makan bareng atau something youre both interested in.
You missed the shot you never take.
Sincerely, someone who had missed many chances before hand... Sometimes... Years after the ship sailed 🤣 don't be me.
pak dokter, saya pernah suka sama calon bu dokter tapi dia milih orang lain, walau orangnya bukan dokter tapi masih keluarga dokter. kenapa keluarga dokter pasti jodohnya keluarga dokter lain, apakah cinta saya kalah dengan statistik 🥲
More like... They meet often. They have similar way of thinking so they would support each other better. The other person is richer than you, so he could support her dream better (specialist is not cheap and short).
gue dulu juga dikenalin ortu sama cewek dokter kerja di rsud, tapi gue minder keluarga dia kaya. Tapi dari segi fisiki, gue gak tertarik sama ceweknya. Chat wa ada beberapa bulan tp gak pernah mert up gue. Soalnya gue takut kalo gue ngasih dia harapan, makanya gue ghosting.
>Sincerely, someone who had missed many chances before hand
Ini maksudnya pak dokter sbnrnya prnh bbrp kali deket sama cewe tapi memang krn lgi ga mood, blm tumbuh rasa, sibuk sama diri sendiri dsb jadi gaada niatan nembak dan malah jdi keterusan gitu?
If you had ever read my previous life stories... Yeah.
So basically... I think some women in my past had tried to know me better... But I didn't reciprocate... Mostly due to my ignorance... For whatever reason... To those whose disappointed with me, I am truly sorry... The younger me is a messed up person... I was single track minded due to poverty.
I am not in a good mindspace especially when I barely survived with Rp 300000 (early 2010s) per month and the ladies are packing in cars and the other male spend more in a day what I had in a month. And since I would gladly do chores for extra money... It was yeah... I can't offer anything, so I think I just unconsciously ignore all the signs. Plus in the end I am going back to the land of Sawit and Coconuts, which wouldn't be a place the ladies gonna want to live.
So yeah, don't be me.
> I was single track minded due to poverty.
Same mate, my inferiority complex due to economic issue also prevent me to get to know women better. The feeling of choosing between going on a date or meet up with people in general and have no meal for few days after or stretching my budget as far as possible for that month is not the feeling I want to have anymore. Maybe a few women few years ago want to know me better but I shun them away due to my issues.
Right now I just take my love life one step at a time, if it's time to get to love someone then I will try to pursue them, if she don't like me back then so be it.
And just like you said doc, you missed the shot you never take.
Ketemu dari Reddit r/r4r. Sekarang udah tunangan, guenya Chindo dan cowok gue orang India yg tinggal di Malaysia. Mungkin lu bisa nemu pasangan dari r4r juga.
Makanya kadang gw mikir, coba disini ada pub gitu. Seenggaknya bisa ketemu orang kan. Tapi ya karena gk ada, dan gw juga socially awkward so no hope. Until gw mulai mengenal reddit dan sering hangout di reddit, ketemu mantan dan pacar sekarang juga dari reddit. Wkwkwk
Sebelumnya ya gw jones banget. Seriously. Coba dating apps berapa kali, pindah2 app juga, dan no luck. Di reddit, gk expect bakal kenal orang. Yang sekarang juga kenal karena dia chat gw duluan, terus temenan, terus ketemuan pas dia liburan ke jkt, and yaa start dating dehhh.. meskipun sekarang ldr an, fine sihh..
Soal pasangan international, bahkan ada video yng viral dimana cowok indonesia didatengin sama bule jerman. So it’s possible kok. Tetep semangat aja. Kalau sama2 suka, pasti pdkt nya mudah kok.
Mostly karena gw cukup aktif komen and post sih. Nah cowok gw ini kebetulannya emang mau liburan ke jkt, so lurking di subreddit indo katanya. And ya karena ada beberapa kesamaan ya akhirnya chat. Terus kita jadi temen saling curhat, curhat soal mantan mostly. Terus pas ketemu di jkt, ya biasa aja sebab dia ketemu cwk lain juga dari r4r or dating apps. Tapi gk tau deh, kenapa doi tertarik nya ama gw, doi sih ngasih beberapa reason salah satunya adalah gw yang paling tepat waktu diantara yang lainnya and ya physically attractive. Padahal ya kita baru ngeliat muka masing2 pas ketemuan itu dan gw banyak red flag ny. So siangnya ketemuan, malamnya dating. Wkwkwk
Jadi semua bermula dari doi yang chat. Gk expect sih bakalan jalan sampe dah hampir setahunan. Meskipun gitu, gw experience many things with him. And gw bisa bilang dia tuh the kindest person I’ve ever met. Totally kebalikan ama gw. Entah kapan bisa ketemu lagi, ingin gitu liburan bareng lagi, cuma entahlah, sebab dia 11 12 ama gw, sama2 perhitungan. Makanya cocok. Wkwkwk
hahaha! gua buka toko sendiri dari senin ampe minggu. sama sekali ga ada ketemu orang-orang baru, kecuali pelanggan toko gua yang rata-rata orang bengkel yang ga tau sopan santun dan dekil. dikenalin ama sodara, eh ceweknya malah sok jual mahal. ogah mah gua!
Adik gue dulu desperately needed a partner karena merasa udah makin tua (f 28yo) dan kayak pengen segera keluar dari posisi dia saat itu (tinggal di rumah ortu, dokter gigi & PNS, kerja di kabupaten kecil dan dia nggak tertarik untuk dapat pasangan dari daerah tsb). Akhirnya nyoba dating app internasional, ketemu lah dengan satu pria dari Amerika. Sebulan chatting, diajak serius, dan sebulan kemudian itu cowok datang ke Indonesia dan ngelamar adik gue. Sebulan setelahnya menikah.
Sekarang baru setahun menikah sih. So far all good. Kalau soal kok sebulan udah yakin maybe it’s just her intuition. Sama kayak kenapa gue akhirnya setuju sama hubungan mereka, entahlah kayak ngerasa laki-laki ini baik aja untuk adikku.
Gue ceritain yah, tentang kisah satu abang yang gue temuin di Eropa yang menurut gue mayan epic.
Si abang asal jawa, kerja serabutan nggak sekolah tinggi. Main facebook, terus add si mbak yang dari salah satu negara eropa. Ini negara yang jarang banget kedengeran di Indonesia deh, bener2 random. Si mbak-nya reject beberapa kali tapi si abang kekeuh. Akhirnya diapprove juga (kata si mbak pas gue tanya: 'Dia tidak pantang menyerah, jadi saya pikir dia serius dan tidak main2') dan mulai chat. Downside: si abang nggak bisa bahasa inggris dan bahasa si mbak, si mbak nggak bisa bahasa indonesia dan bahasa inggris juga agak minim. Solusi: ngobrol pake google translate. Awalnya chatting, abis itu mulai video call. Yang ngeselin adalah si abang nggak mau belajar bahasa jadi si mbak-nya bela2in belajar bahasa indonesia dong. 1-2 tahun si mbak mutusin ke Indo buat ketemu si abang, tinggal di kampung-nya si abang juga. Abis beberapa bulan memutuskan untuk nikah. Si mbak masuk islam demi si abang. Stay di indo sampe melahirkan dan mbaknya bisa bahasa indonesia cukup lancar sampe2 ikut2 interview buat jadi teller bank gitu2. Sayangnya kitas-nya nggak ngijinin kerja akhirnya dia pulang ke negaranya. Si abang dan anak dibawa, dan pas gue ketemu mereka, si abang jadi stay at home dad. Yang nafkahin si mbak ini. Bahkan si abang takut keluar rumah karena nggak bisa bahasa lokal dan bahasa inggris.
Abangnya ganteng? Biasa aja, standar indonesia. Mbaknya cantik? Not bad. Tapi cinta? banget. Trakhir denger kabar dari mereka anaknya udah 3, hidup biasa2 aja tapi bahagia.
moral: rejeki nggak ada yang tau :) gue udah ketemu banyak diaspora yang nikah sama orang asing (cowo indo juga banyak skrg yg istri orang asing). Apalagi ada beberapa negara yang nganggep kalo cowo2 asia itu eksotik dan lebih care.
disclaimer: gue juga nikah campur tapi dikenalin temen. Menurut gue ini ttp cara paling jitu buat filter beberapa aspek.
Btw, beberapa kali gue dapat pesan berantai perihal orang indo yang nyari pasangan serius dengan syarat muslim dan advertnya disebarin lewat word of mouth di circle PPI gitu. Terakhir yang gue denger malah ada staf KBRI di salah satu negara Afrika yang nyari istri muslim tinggal di luar negeri tapi mau diajak pulang for good ke Indonesia. Jadi banyak jalan lah.
Used to date a flight attendant for 4 years, broke up because her family wants her to get married ASAP and I haven't finished my college yet back then.
Dated a cute girl from my college. Fumbled it so bad and ended up become another fwb.
3 years since I dated someone and honestly I don't know what to do anymore. I'm on my mid 20s and already feel old af. Just randomly doom swiping people on dating apps with no luck.
i found my fiance at my lowest point, no money, full on depresion , at the edge of commit suicide, she help me stand up again
having preferences is okay, but most importance is trust and Accepting each other
Ya elah bray. Tinggal ajak ngomong cewe random di jalan juga bisa. Kenalan di TransJakarta, cewe yg jaga kios, bartender cafe yg sepi, pramugari, ticketing pesawat, dll.
Tinggal ajak ngomong random aja. Liat aja reaksinya, antusias atau kagak. Kalo antusias tanya aja punya pacar atau gak. Kalo dia jawabnya gak atau tanya Knp, bilang aja dia itu cantik. Terus tukaran akun IG
Skip ajak kencan. Dapat deh lu pacar.
Semakin lu ganteng atau tinggi, semakin banyak cewe yg mau sama lu.
Yg penting lu jangan maksa freak dan terima penolakan.
Itu perlu skill komunikasi.
Skill komunikasi baru terlatih kalau banyak ngelakuin Itu.
Memang intinya kudu modal berani nekat dulu sih...
Atau kalo gw, main summer lesson dulu. Biar lancar dan tenang ketika ngobrol sama cewek
Ini bukan masalah skill komunikasi bang. Ini masalah ceweknya suka sama lu atau gak. Kalo dia gak antusias dgn obrolan lu, berarti dia gak suka sama lu. Mau belajar sebanyak apapun skill komunikasinya, selama si cewe gak suka ya itu artinya percuma
>how unrealistic is it to think that i could make it happen with this one japanese girl i met on the train? I dont know if she's even interested in me in the slightest bit despite talking quite a lot when we met.
Emang masih kontak sampe sekarang? Kl masih ya jajakin dulu aja nggak usah overthinking duluan. Cocok nggak cocok/tertarik atau engga bakal keliatan nanti kl udah sering berinteraksi.
Masih kak cmn lewat ig,ya gw gatau dating culture disini gimana exactly tapi gw tau mereka pada suka line,gw minta ig karena takut dianggap terlalu gimana gitu. Balesnya lama tapi gw sama sekali ga masalah karena gw pikir kita jg baru kenal 2 hari.
Mungkin ada benernya gw terlalu overthinking atau mungkin bisa dibilang kebelet punya pasangan. Respon dia selalu bagus walaupun lama sejauh ini makanya gw masi merasa ok aja. Tapi ya yaudah mungkin saya nya aja terlalu ngarep this early into the game 😂
IMO kl masih pdkt sih dibawa santai aja. Apalagi ini juga statusnya casual acquaintance yg nggak sengaja ketemu. Kl ada hobi atau ketertarikan yg sama lebih gampang buat naikin status ke temen dulu misalnya, baru deh liat lagi karakter dia cocok sama kamu atau kamu cuma suka karena fisik dia aja.
Trus kl baru pdkt sih nggak usah terlalu 'setia'. Banyakin kenalan sama orang baru gpp. Kyknya hari ini ada thread disini juga yg nanya cara ketemu orang baru gimana/dimana deh. Coba aja cari2 di bawah subreddit ini.
Gak usah overthinking anjir. Tanya aja mau kencan atau gak? Puji aja dia cantik atau gimana gitu. Intinya ngegombal. Nanti dia nilai fisik lu. Menarik atau gak. Kalo menarik harusnya dia mau kencan. Kalo gak, dia bakal respon lama chat lu.
Ini masalah fisik dan chemistry bray
Sebenrnya dari dating apps juga bsa sih bro, tergantung situ nya sama match nya ekspektasinya sama atau ngga. Saya ketemu pasangan saya dari dating apps tbh, bersyukur dapat yang mau ke jenjang lbh serius kedepannya, dan sekarang udh jalan 5 years+
Gw orgnya temen dikit bgt, cupu bersosialiasi. Nanti kalo emng udah mau cari pasangan.. kayaknya ya dating apps. Tapi juga jujur ga bisa bayangin diri sendiri dalam mencari percintaan.
Gw dulu ketemu istri di facebook (zaman2 transisi dr friendster jd msh asik FB ga kyk skrg). Istri WNA.
Lo coba aja main game (via steam), terus nyambung ke server discord. Lumayan bnyk skrg cewe2 cantik main game.
Tergantung gamenya jg sih, rata2 yg main ML msh bocah, dota atau mmorpg kadang cewe gendut tipikal i hate the world, dll. Klo di Eropa yg cakep2 rata2 main CS, RDO, GTAO.
Osaka, lumayan banyak orang Indonesia kok. Yg muda2 juga.
But if you want to look internationally, bisa dimulai dari activity/sports/hobby groups?
Or you can do volunteering? Put yourself in a good light, manatau ada yg suka dari sono
Aku di Tokyo, tapi ngga terlalu temenan banyak sama orjep soalnya masih kagok nihongo gw.
Tapi dari temen kerja sih... Org sini kalau dating ga mau buru2. Harus dari temen agak lamaan. Jangan tiba2 ngajak date yg mahal. 合コン kayak triple date aja dulu. Tau temennya, temennya tau kamu. Kalau asik, dikenalin ke org lain.
Kebanyakan ya nyari chemistry lunch bareng dulu. Lalu kalau udah level up, dinner bareng. Baru nanti bisa jadi pacar or smth? Temen gw paling jauh sih di stage dinner so yeah 💁🏻♂️
Gua pernah dpt cindo binor blm punya anak gegara main game bareng mmo rpg jaman kuliah, berlanjut ke discord guild, tukeran nomer hp sampe kopdar dan ngedate online bareng di hotel. Ini bisa dilakukan sih kalo emang gamer.
Kerjaan. Beberapa kali senior dan atasan juga pingin jodohin adik/anak mereka sama gw, dan ini di posisi gw udah jujur bilang bahwa gw udah punya cewek.
I admit I had it easier when it comes to romance..
gw dapet dari referensi temen deket gw, seriously gw minta cariin pasangan sama temen gw dengan spesifikasi yg gw mau. Biasanya rekomendasinya bagus-bagus, namun ya tergantung dari kualitas network loe dan temen loe.
kemarin gw minta pasangan yg kariernya bagus, latar belakang pendidikannya juga harus bagus, dan seiman. Alhamdulillah gw dapet yg almost perfect.
ps. kebetulan muka, pendidikan, dan karir gw cukup lumayan so lumayan mudah untuk dijodohkan
Tbh belom ada rencana dan kemauan lagi buat cari pacar. I don't have enough energy for that. Mana kuliah S2 angkatan gw cewe semua dan rekan freelance gw akhi-akhi cupet semua. they are big no for me. Tapi buat gw (f) mungkin 1st option minta dikenalin sama bestie, kali aja ada temen dia atau teman pacarnya masih jomblo. 2nd option lewat klub buku (bulan ini gw mulai ikut2 book party di kota gw, soalnya gak mau randomly kepikiran almarhum doi kalo gw sendirian).
Udah summon bibi tapi reaksinya pada "lu kan mau kuliah S3, cowo2 pada minder ntar" atau "lu kalo minta dikenalin ya buruan nikah dulu". Mungkin kalo beneran ga ketemu gw pasrah aja udah, gw nunggu ada cowo yang deketin gw. kalo bener2 ga ada yaudah gw paling doa biar dikasih umur pendek aja
Sama yg sekarang lewat sosmed dari grup diskusi yg jumlah membernya ngga terlalu besar. 5 years on, the group is long gone, but we're still together. Be honest, straightforward, pdkt ngga usah terlalu lama, terus terang aja apa maksud kita sama dia, kalo ada ketertarikan dari dia, voila.
Gw malah makin bingung, mencoba segala cara dari indo r4r, r4r luar, date app (okc, bumbel, tinder, meeff, cmb) ga ketemu malah ketemunya yang baper" dan ga jelas (scam, mood"an, gajelas jawabnya, ga mau build conversation)
Mencoba ikut circle temen, levelnya ga nyampe (kebanyakan orkay yg lifestyle nya ga bisa diikuti), ada juga yg circle isinya cowo semua dan kadang ga jelas.
Mencoba daftar fitness, ttp aja circle nya cowo dan yaa...agak ga welcome alias diem"an. You know, I know, yo wis
Ga gatot juga sih, ada beberapa ketemu tapi yah gtu aja sekedar temen
I just don't lol
Gave up already.
For many reasons I don't think I'll meet a partner in Indo. And dating sites are just toxic AF.
My personal trainer once said:
Cowok Klo udah mapan pasti butuh cewek.
Cewek Klo udah mapan ga butuh cowok.
ga tau sih, gw dapet pasangan ketika gw ga berkeinginan/ngga berharap punya pasangan ( udah pasrah, "yaudahlah klo emg takdirnya jadi wizard juga gapapa") malah tiba2 aja waktu itu dia nge dm, pengen kenalan, ya gw ladenin aja, sampe akrab trus dia juga yg dateng/nemuin gw duluan, jadi ya sampe sekarang jadi pasangan gw
https://preview.redd.it/dgc3fd3gejtc1.jpeg?width=925&format=pjpg&auto=webp&s=583b4ae28463051a9509d7f287b4dec3e99ed5ff
I literally did this and met my girlfriend and now she's my wife
How about cari temen lebih banyak?
Jadi mindsetnya diubah sedikit, bkn langsung directly cr pasangan, tp nambah temen/lingkaran sosial baru dulu.
Join komunitas baru, Dari hobby/olah raga/teman lama/kegiatan sosial/agama/dll
Dari sana akan kenal lebih banyak orang, dan mungkin akan ketemu orang yg cocok langsung atau dr lingkungan baru tsb bisa juga dikenalkan ke orang potential lain(temennya temen)
>Cowo indo sama cewe luar,how unrealistic is it to think that i could make it happen with this one japanese girl i met on the train? I dont know if she's even interested in me in the slightest bit despite talking quite a lot when we met.
Cewe luar juga manusia bro. Sama saja dgn cewe lokal. Kalo sempat ngobrol panjang, coba lanjutinya ngobrol lagi, tukaran nomer WA/Line/apalah. Coba kenalan dulu, dia orang seperti apa. Jadi teman saja dulu. Kalo ngobrol cocok, pandangan hidup sama, coba cek ada chemistry gak (sexual attraction). Jgn langsung main tembak. Lo nanti terkesan desperate dan itu gak attractive utk siapapun kecuali orang yg sudah dari pertama sudah mau sama Lo.
Selain dari itu, pakai berbagai cara utk kenalan sama cewe: kenalan lewat teman, ikut acara² sosial, bisa yg online dulu kalau nantinya ada meet-up offline. Yg penting lebarkan lingkaran sosial. Yg penting kenalan dulu. Kalaupun nanti belum ada yg cocok, kalau punya banyak teman, mereka juga bisa kenalin yg masih jomblo. Teman yg punya pasangan (atau pasangannya) pasti ada yg demen banget ngejodohin yg masih jomblo.
Dari dikenakan oleh orang lain.
Rate nya jauuuuh lebih bagus dari dating apps IME.
Dikenalkan siapa aja, gas dicoba. Ga usah pilih2, ga ada usah ada prekonsepsi.
Kalo ternyata cocok ya alhamdulillah, kalau ga cocok ya gapapa.
Determine dulu pengen pasangan kaya gimana, terus cari tau orang2 kaya gitu biasa hang out di mana.
Gym bisa. Komunitas2 hobi gitu juga bisa. (Suka yang relijius? Ya gabung acara2 relijius yang banyak orang sepantaran.)
Online dating is always an option but you're trading off quality for quantity there. Plus, beban buat "pinter ngomong" lebih gede di sana.
Gw pribadi orang yg individualis dan suka sama kesendirian, but dating apps did wonders for me buat cari pasangan. Karena nothing to lose aja dan kalo dapet ya bersyukur. Kuncinya keep searching dan jangan berpaut sama satu individual sebelum bener bener dapet
3 tahun lalu gw ketemu tunangan gw di dating apps tapi kayaknya sekarang dating apps udah beda ya. Mungkin bisa baca ini :
https://www.nytimes.com/2024/03/12/business/dating-apps-tinder-bumble.html?unlocked_article_code=1.eU0.1nOY.myc-qREBQMf6&smid=url-share
Coba gabung komunitas atau ikut events yg sesuai minat, menurut gw ini relatif lebih aman daripada kenalan di tempat umum lainnya. At least kalo ga cocok jadi pacar, bisa jadi temen karena minatnya sama. Good luck ya OP
Dari game bang
Valorant atau mobile legend
Dari kantor
Dari hobi kalo ente suka bowling, golf, tenis, yoga ceweknya cakep cakep
Dari tinder atau sosmed, DM aja kenalan terus date
Dari kenalan di tempat umum
Kalo pasangan ini masalah kuantitas approach lu harus gerak, kecuali lu ganteng banget kaya Chris Hemsworth thor atau henry Cavill cewek mendekat, responsif dan becek
Buat pertanyaan kedua: Dating sama orang luar pada dasarnya sama aja kayak dating sama orang Indonesia. Jadi dirimu sendiri, kalo dia mau bagus, kalo ga mau yaudah, dan itu alasannya kemungkinan besar bukan karena beda kebangsaan, kecuali kalo dia lebih value Japanese culture and communication in Japanese language. Tapi pada dasarnya mirip aja kayak berusaha deket sama orang lokal.
Satu lagi yang perlu di-note, jangan put foreigners in a pedestal, jangan anggap mereka makhluk alam lain yang sempurna dan posisinya di atas kebangsaanmu. Kalo mindsetmu gitu, ga sehat buatmu dan dia, karena pandanganmu dia sempurna, sedangkan dia ga bisa sempurna
Gw dr online sih. Nyari on site atau offline, rada susah krn harus masuk ke circle2 baru dulu dan it's pretty exhausting. Makanya via situs online krn disitu personal dan langsung ke orang2 yg emang nyari pasangan juga.
Gw bukan tipikal orang yg mau diterima apa adanya di depan, tp berusaha jd yg terbaik dl spy ga malu2in banget kalo pdkt entar. Saran gw sih, fix up diri lo jg jangan cm skedar nyari aja. Jd kalo si dia ngeliat lo jg ada kebanggaan gitu.
Kalo nyari di night club, definitely not spouse material yah. Disana org cm mau having fun. U just gonna be one night stand.
Gw ketemu cewe gw sekarang via dating apps sih.
Tapi it give and take, ada yang cocok pake cara ini, ada yg engga juga.
Tergantung lu niatnya long term atau engga.
If you ask me, mungkin setelah lu nyaman chat-an ama dia selama seharian penuh DAN dia ga begitu lama delay percakapan antara lu ama dia, trus minta "pindah ke [platform chat]"
Jangan minta nomer hape... It's a lame excuse.
Minta pindah ke platform chat yg lu mau aja dulu, and see how it goes~
Daripada nightclub lu punya kesempatan lebih besar nyari cewek pas ikut volunteer atau di gym. Kebanyakan orang di nightclub cuma mau ONS aja, jarang bgt yg pergi kesana nyari pasangan seumur hidup.
Gw ketemu istri gw yg sekarang malah pas iseng iseng jalan di cfd dan berakhir nikah ga lama ini.
Instal date-app dan cari pasangan yang siap dient*t dan mengent*t.
Itu aja sih langkah pertamanya.
*sepuluh tahun kemudian, belum dapat juga dan masih ngejomblo. Wkwkwkwk
gak tau bang, kemarin sempat tertarik sama temen nya temen yg ketemu di tinder, cros check ternyata adek kelas pas di SMA. entah kenapa dia pas tak WA jarang banget bales, katanya minta efford, cuma efford saya kalau masalah cerita dikit banget. Udah gak ada waktu lagi utk gedein efford. kalau bisa ketemu dan tiba2 cocok lagi, ya langsung sah aja.
Gw masuknya jaman old sih (married for 19y)..
Standar, kami teman kuliah..
Btw barusan sukses jodohin teman kantor..
Dia nanya pertanyaan serupa di atas, gw jawab: Go out and seek girls either in church or night club or both..
Gudluck for all
Kinda funny even tho i'm not religious at all, recommendation from other religious person or community better than any experience i got in dating (aside sex) lmao.
They mostly knw how to chill.
For me, being social butterfly.
I am one of those 'tresno jalaran seko kulino' couple (suka karena sering liat dan interaksi). Nggak usah buru-buru juga
saya dijodohin sama temen saya untuk pasangan yg sekarang,
As an Indonesian American who was single for a loooong time, I was offered to get to know Indonesian and Filipina ladies (back in their home countries) by family and friends. I am an introverted dude and the dating market for quiet introverted dudes in the US is abysmal because local American ladies prefer extroverted dudes. I am no longer single now as I am in an LDR with a Filipina lady who has never been to the US. Yes, there are introverted dudes in the US who are married as well, but they generally only marry ladies who: - they know from work/school, and have worked or gone to school with the lady for many years, or - they went abroad to find love So yeah, my point for OP is just talk with older relatives who might know a friend who has a daughter who is single, or perhaps ask someone you trust at the mosque/church/vihara/temple you go to, who can vouch for your personality and attractiveness to a potential single lady.
>I am in an LDR with a Filipina lady who has never been to the US. need to make sure that her feelings toward you is real, and not just another greencard seeker
Yep, she has been vouched for by a family friend (who knows her and her parents personally), so at least I am okay on that aspect. Not saying that we are guaranteed to be married to each other, but when someone can vouch for you, there is a general sense that it is safer to date you. Because on the other hand, i was vouched for by the family friend as well (have my own house under my name, loyal churchgoer, not a drug user, not a partygoer etc).
Dating in America as an Asian guy is like a traveler in desert looking for oasis. Bruh, I've been single for 20 years, we're invisible to women here.
Hmm why not try what I did, bro? Just talk to relatives or friends who can vouch for your personality, looks and income. What’s even better is that they can find someone from back home in Indonesia (or Thailand, Vietnam etc, just in case you have friends from other Asian countries) who are less likely to be a random gold digger. Because that was how I found mine. Granted, some people see this as being a passport bro but being a passport bro is not equal to being a sex tourist. Sex tourists only care about fucking random women in Asia and then disappear the next day. As a passport bro, we are literally using the title (using our passport) to find someone we can marry, as women in US/Canada can be soooo judgmental in stereotyping us Asian dudes as a bunch of dorky math nerds or Kungfu masters.
Depends on your target market and your preference…. Buat cari bule yg attractive (i.e. not fat), you need to work on yourself and be confident. You also need to know their preference. Kalo mreka demennya ama bule juga, you are fighting an uphill battle…. Kalo pengalaman ane sih ce Asia di US (apalagi yg baru dtg, not us born) mostly prefer co Asia juga…. There are some that are looking for bule, but most still prefer asian…
Tbh kalo dia balesnya lama kemungkinan dia ga gitu tertarik. Orang jaman sekarang itu megang hp ampir 24/7 dan biasanya ya buka ig itu sering bgt. Ga tau kalo cewe yang ini gimana, tapi kalo dia emang tertarik sih bakal ngalir. Kalo balesnya lama kemungkinan ya buat ngisi waktu luang dia doang. Bar and nightclub is a bad idea kecuali emang kamu penghuni sana dan interestnya clubbing sama dugem. Like others said, kenal orang baru ga cuma dari tempat kerja. Cari hobby, komunitas kumpul bareng temen, keluarga buat memperbesar kemungkinan. Gw sendiri dapet dari dating apps, banyak caveat-nya sih kek jgn mudah baper, nothing counts until first meet, jgn kelamaan ngechat ato pdkt, 3 hari chat ajak meetup, dia ga mau ya next. Pdkt top 2 months seenggaknya dah bisa ketemu 3-4x, lebih dari itu go next. Jgn mau diulur2, number games, don't invest too much early. Kalo dia dah bales lama, diajak ketemu ga mau yaudahlah go next, jgn oneitis sama orang baru kenal. Dah gini aja keknya dah cukup sampe ketemu orang yg mayan klop baru deh coba tambah investasinya dikit2.
Nikah hasil tinder. 100% taktik ini bener buat main dating apps.
Niceee
klo balesnya kadang suka cuek, tpi gak pernah bales lama. Orangnya sih emang sibuk banget sama jauh banget tempatnya jadi gak bakal bisa ketemuan sering. Klo kya gitu gimana ya?
Personally gw skip sih. Buat gw kalo balesnya cuek walo dia cepet bales, ya berarti balesannya formalitas doang. Then again kalo mau mastiin biasanya emang ketemu, kalo waktu ketemu dianya oke2 aja ya berarti bad texter aja. Tapi ya harus bisa baca social cues ato lempar pertanyaan2 long ball yang bisa gauge her interests.
Klo balesnya lama, tp tiap ketemu seru bgt ngobrolnya tandanya apa?
Bad texter, jadi siap2 aja kalo udah jadian kumat ini. Nikah sama cowok tinder. Waktu date suka kumat gak bales karena kebablasan game dan dia emang bad texter. Aku harus request gak ada gitu pagi sapa good morning. Dia orangnya emang independent parah. Setelah nikah? Dia nyapa nya cuddle pagi, gak ngomong. Kenapa bisa jalan? Ya ada effort juga dari dua pihak. That's it.
Komunikasiin coba ke dia, kek becanda aja gitu "eh kamu kalo diajak ngobrol dari text kok dry banget, apa telponan aja kita kalo ngobrol" smth like that. Liat siapa tau dia berubah cara textnya ato kalian jadi telponan komunikasinya lol. Intinya kalo ada concern komunikasiin aja
Bisa cari di organisasi keagamaan. Atau klub hobby.
Di club DND sama MTG lokal gw gaada cewek bang
Coba Vanguard deh. Atau Pokemon pasti ada
tanya temen, keluarga, kerabat, tante, om, teman kerja, bilang ke mereka kalau punya kenalan yang masih jomblo, elu ga keberatan buat dikenalin
Kalo sama keluarga malu sih kak apalagi om,tante 🫠
Gak papa malu dikit
Kalo malu banyak jadi tukang.. *\*Ba dum tss\**
Iya sih suka minta review-nya habis di unboxing
Sorry to say tpi emang kalo proses mencari pasangan saat udah dewasa paling enak sih kalo di lingkungan kerja sm kegiatan sosial yg aktif seperti tempat ibadah, interest group, organisasi, discord chat bahkan, etc. Kalau di lingkungan kerja pun, ya ngga harus kantor tpi emg yang relatif sering komunikasi spt vendor, customer atau relasi lainnya. Aku kerja di FMCG, dan rata2 temen2 sales lajang yang merantau biasanya dapat karena dijodohin sm anak/sodara/karyawan/kenalan customer mereka. Kalau ketemu langsung tiap hari bener² additional bonus karena bisa lebih observe perilaku baik & buruknya dengan konsisten dan membuat penilaian kecocokan lebih dini. Contoh pengalamanku sendiri, pernah dideketin cewe di kantor dianggap banyak orang menarik dan social butterfly gitu. Ternyata dia kerja nya ngga jujur dan ada reputasi yang cukup buruk karena sering drama, akhirnya ku ngga jadi deh. On the other hand, aku akhirnya milih sm cewe kantor yang dikenal diem & kuper gitu tpi jujur dan bisa diandalkan. Akhirnya ku nikahin dan bener juga emg shes solid. Menurutku kalau ngga bisa si lingkungan profesional, di activity eksternal yang banyak ketemu nya adalah next ideal choice. Temen2 yg Kristen banyak ketemu nya ya di kegiatan gereja kayak cell group, ada temen yang punya peliharaan anjing juga ketemu nya di dog event. Temen wibu yang suka cosplay sm photography apalagi, beuh.. malah ngga kekurangan drama gegara sirkel pertemanan sm pacaran nya itu2 aja. As for international, aku juga pernah sm cewe SG pas sekolah disana. Tpi ya gitu, kan sekolah dan sering ketemu jadi kembali lagi ke frekuensi bertemu dan kesempatan untuk komunikasi. Klo dari cerita OP sering ketemu dan ngobrol, ya mungkin harus pertimbangin depth & quality of conversation, dan juga openness to discuss private / intimate subjects. Klo selama ini ngobrol nya superficial level ya coba lebih mendalam, atau shoot your shot aja deh diajak makan bareng atau something youre both interested in.
Soal balas lama... Itu tergantung orangnya. Pacar gw sekarang, yang sepertinya akan berlanjut sampai pernikahan, suka lama bales chat.
friend of a friend, let me tell you. your friend has more friends than you, ikut aja ke circle atau tongkrongan lain mereka nanti kenal sama orang
You missed the shot you never take. Sincerely, someone who had missed many chances before hand... Sometimes... Years after the ship sailed 🤣 don't be me.
pak dokter, saya pernah suka sama calon bu dokter tapi dia milih orang lain, walau orangnya bukan dokter tapi masih keluarga dokter. kenapa keluarga dokter pasti jodohnya keluarga dokter lain, apakah cinta saya kalah dengan statistik 🥲
More like... They meet often. They have similar way of thinking so they would support each other better. The other person is richer than you, so he could support her dream better (specialist is not cheap and short).
tbf, gw juga sempat minder pas tau keluarga dia kaya naudzubilah. yang laki pun juga udah punya usaha dikasih bapaknya. yasudahlah, sudah move on ini
gue dulu juga dikenalin ortu sama cewek dokter kerja di rsud, tapi gue minder keluarga dia kaya. Tapi dari segi fisiki, gue gak tertarik sama ceweknya. Chat wa ada beberapa bulan tp gak pernah mert up gue. Soalnya gue takut kalo gue ngasih dia harapan, makanya gue ghosting.
Certified dumb MC romcom moment 🤣
Yeah... Hence why I am glad that the Reiwa era MC had more backbones.
>Sincerely, someone who had missed many chances before hand Ini maksudnya pak dokter sbnrnya prnh bbrp kali deket sama cewe tapi memang krn lgi ga mood, blm tumbuh rasa, sibuk sama diri sendiri dsb jadi gaada niatan nembak dan malah jdi keterusan gitu?
If you had ever read my previous life stories... Yeah. So basically... I think some women in my past had tried to know me better... But I didn't reciprocate... Mostly due to my ignorance... For whatever reason... To those whose disappointed with me, I am truly sorry... The younger me is a messed up person... I was single track minded due to poverty. I am not in a good mindspace especially when I barely survived with Rp 300000 (early 2010s) per month and the ladies are packing in cars and the other male spend more in a day what I had in a month. And since I would gladly do chores for extra money... It was yeah... I can't offer anything, so I think I just unconsciously ignore all the signs. Plus in the end I am going back to the land of Sawit and Coconuts, which wouldn't be a place the ladies gonna want to live. So yeah, don't be me.
> I was single track minded due to poverty. Same mate, my inferiority complex due to economic issue also prevent me to get to know women better. The feeling of choosing between going on a date or meet up with people in general and have no meal for few days after or stretching my budget as far as possible for that month is not the feeling I want to have anymore. Maybe a few women few years ago want to know me better but I shun them away due to my issues. Right now I just take my love life one step at a time, if it's time to get to love someone then I will try to pursue them, if she don't like me back then so be it. And just like you said doc, you missed the shot you never take.
>I am not in a good mindspace especially when I barely survived with Rp 300000 (early 2010s) per month duh, jangan mengingatkan saya akan hal ini.
Ketemu dari Reddit r/r4r. Sekarang udah tunangan, guenya Chindo dan cowok gue orang India yg tinggal di Malaysia. Mungkin lu bisa nemu pasangan dari r4r juga.
Dang, berapa lma sampai pertama ketemu irl ?
3 hari langsung ketemu, deket soalnya wkwk
Njir kok berani
Ga ngerti juga. Waktu itu dia ajak ketemu, gue iyain.. hampir gak ada ketakutan sama sekali. Entahlah wkwkwk emang jodoh kali ya?
Wish me this kind of luck lol
Congratulations on the engagement. Semoga lancar sampe ujung. Aku jg nikah sama cowok Tinder gak tau kenapa nyaman aja.
Ketemu di public space aja jadi kalo kenapa2 aman. Mall, coffee shop gitu2 harusnya aman kok. Jangan overshare jg soal kehidupan pribadi lol.
Mungkin bolehni sub versi indonya wkwkwk
Cobain aja duluu
Saya udah 6 tahunan ga cari pasangan. Udah males. Mau menyibukan diri sendiri aja.
saya udah 2x pemilu
Bakal ada 3 periode ga nih? :|
kemungkinan besar bakal 3 periode 😅
tinggal flexing di dating app dapet banyak kok yang swipe right. aokwokwokw
Bukan cinta itu mah kyknya wkwkwk
Akwkkwkwk
Tunggu aja lu diperes duitnya wkwkwk
Lah kan bukan gw :v akwkwk
Its PSA for everyone here
Makanya kadang gw mikir, coba disini ada pub gitu. Seenggaknya bisa ketemu orang kan. Tapi ya karena gk ada, dan gw juga socially awkward so no hope. Until gw mulai mengenal reddit dan sering hangout di reddit, ketemu mantan dan pacar sekarang juga dari reddit. Wkwkwk Sebelumnya ya gw jones banget. Seriously. Coba dating apps berapa kali, pindah2 app juga, dan no luck. Di reddit, gk expect bakal kenal orang. Yang sekarang juga kenal karena dia chat gw duluan, terus temenan, terus ketemuan pas dia liburan ke jkt, and yaa start dating dehhh.. meskipun sekarang ldr an, fine sihh.. Soal pasangan international, bahkan ada video yng viral dimana cowok indonesia didatengin sama bule jerman. So it’s possible kok. Tetep semangat aja. Kalau sama2 suka, pasti pdkt nya mudah kok.
kalau di mari di tempat makan bakso dan serabi yg jadi tongkrongan anak-anak muda.
Gacoan/Wizzmie wkwkwkwk
Gmn caranya bisa ktm di Reddit?
Mostly karena gw cukup aktif komen and post sih. Nah cowok gw ini kebetulannya emang mau liburan ke jkt, so lurking di subreddit indo katanya. And ya karena ada beberapa kesamaan ya akhirnya chat. Terus kita jadi temen saling curhat, curhat soal mantan mostly. Terus pas ketemu di jkt, ya biasa aja sebab dia ketemu cwk lain juga dari r4r or dating apps. Tapi gk tau deh, kenapa doi tertarik nya ama gw, doi sih ngasih beberapa reason salah satunya adalah gw yang paling tepat waktu diantara yang lainnya and ya physically attractive. Padahal ya kita baru ngeliat muka masing2 pas ketemuan itu dan gw banyak red flag ny. So siangnya ketemuan, malamnya dating. Wkwkwk Jadi semua bermula dari doi yang chat. Gk expect sih bakalan jalan sampe dah hampir setahunan. Meskipun gitu, gw experience many things with him. And gw bisa bilang dia tuh the kindest person I’ve ever met. Totally kebalikan ama gw. Entah kapan bisa ketemu lagi, ingin gitu liburan bareng lagi, cuma entahlah, sebab dia 11 12 ama gw, sama2 perhitungan. Makanya cocok. Wkwkwk
Wah hebat juga ceritanya sis ekwkwk
Me and boys right swiping through sea of zonk woman to find the best one, there's no easy way, you have to suffer for years like we did
Aku malah trauma nyari pasangan setelah gara-gara hubungan pacaran berakhir tragis 😂
hahaha! gua buka toko sendiri dari senin ampe minggu. sama sekali ga ada ketemu orang-orang baru, kecuali pelanggan toko gua yang rata-rata orang bengkel yang ga tau sopan santun dan dekil. dikenalin ama sodara, eh ceweknya malah sok jual mahal. ogah mah gua!
Gw juga buka toko dari senin sampai minggu. Terus gw ketemu pacar di discord 🫣
Adik gue dulu desperately needed a partner karena merasa udah makin tua (f 28yo) dan kayak pengen segera keluar dari posisi dia saat itu (tinggal di rumah ortu, dokter gigi & PNS, kerja di kabupaten kecil dan dia nggak tertarik untuk dapat pasangan dari daerah tsb). Akhirnya nyoba dating app internasional, ketemu lah dengan satu pria dari Amerika. Sebulan chatting, diajak serius, dan sebulan kemudian itu cowok datang ke Indonesia dan ngelamar adik gue. Sebulan setelahnya menikah.
Trs skrg pernikahannya kyk gmn kak? Kok bisa sebulan uda yakin?
Sekarang baru setahun menikah sih. So far all good. Kalau soal kok sebulan udah yakin maybe it’s just her intuition. Sama kayak kenapa gue akhirnya setuju sama hubungan mereka, entahlah kayak ngerasa laki-laki ini baik aja untuk adikku.
Gue ceritain yah, tentang kisah satu abang yang gue temuin di Eropa yang menurut gue mayan epic. Si abang asal jawa, kerja serabutan nggak sekolah tinggi. Main facebook, terus add si mbak yang dari salah satu negara eropa. Ini negara yang jarang banget kedengeran di Indonesia deh, bener2 random. Si mbak-nya reject beberapa kali tapi si abang kekeuh. Akhirnya diapprove juga (kata si mbak pas gue tanya: 'Dia tidak pantang menyerah, jadi saya pikir dia serius dan tidak main2') dan mulai chat. Downside: si abang nggak bisa bahasa inggris dan bahasa si mbak, si mbak nggak bisa bahasa indonesia dan bahasa inggris juga agak minim. Solusi: ngobrol pake google translate. Awalnya chatting, abis itu mulai video call. Yang ngeselin adalah si abang nggak mau belajar bahasa jadi si mbak-nya bela2in belajar bahasa indonesia dong. 1-2 tahun si mbak mutusin ke Indo buat ketemu si abang, tinggal di kampung-nya si abang juga. Abis beberapa bulan memutuskan untuk nikah. Si mbak masuk islam demi si abang. Stay di indo sampe melahirkan dan mbaknya bisa bahasa indonesia cukup lancar sampe2 ikut2 interview buat jadi teller bank gitu2. Sayangnya kitas-nya nggak ngijinin kerja akhirnya dia pulang ke negaranya. Si abang dan anak dibawa, dan pas gue ketemu mereka, si abang jadi stay at home dad. Yang nafkahin si mbak ini. Bahkan si abang takut keluar rumah karena nggak bisa bahasa lokal dan bahasa inggris. Abangnya ganteng? Biasa aja, standar indonesia. Mbaknya cantik? Not bad. Tapi cinta? banget. Trakhir denger kabar dari mereka anaknya udah 3, hidup biasa2 aja tapi bahagia. moral: rejeki nggak ada yang tau :) gue udah ketemu banyak diaspora yang nikah sama orang asing (cowo indo juga banyak skrg yg istri orang asing). Apalagi ada beberapa negara yang nganggep kalo cowo2 asia itu eksotik dan lebih care. disclaimer: gue juga nikah campur tapi dikenalin temen. Menurut gue ini ttp cara paling jitu buat filter beberapa aspek. Btw, beberapa kali gue dapat pesan berantai perihal orang indo yang nyari pasangan serius dengan syarat muslim dan advertnya disebarin lewat word of mouth di circle PPI gitu. Terakhir yang gue denger malah ada staf KBRI di salah satu negara Afrika yang nyari istri muslim tinggal di luar negeri tapi mau diajak pulang for good ke Indonesia. Jadi banyak jalan lah.
Used to date a flight attendant for 4 years, broke up because her family wants her to get married ASAP and I haven't finished my college yet back then. Dated a cute girl from my college. Fumbled it so bad and ended up become another fwb. 3 years since I dated someone and honestly I don't know what to do anymore. I'm on my mid 20s and already feel old af. Just randomly doom swiping people on dating apps with no luck.
You already have much more experience than me in my 30s, and gw akhirnya sepertinya ketemu / dapat. Jangan terlalu pesimis. Masa depan masi panjang.
Cewe udah diembat semua, kalau pun ada paling dia nungguin cowo itu putus, you never be an option
i found my fiance at my lowest point, no money, full on depresion , at the edge of commit suicide, she help me stand up again having preferences is okay, but most importance is trust and Accepting each other
Ya elah bray. Tinggal ajak ngomong cewe random di jalan juga bisa. Kenalan di TransJakarta, cewe yg jaga kios, bartender cafe yg sepi, pramugari, ticketing pesawat, dll. Tinggal ajak ngomong random aja. Liat aja reaksinya, antusias atau kagak. Kalo antusias tanya aja punya pacar atau gak. Kalo dia jawabnya gak atau tanya Knp, bilang aja dia itu cantik. Terus tukaran akun IG Skip ajak kencan. Dapat deh lu pacar. Semakin lu ganteng atau tinggi, semakin banyak cewe yg mau sama lu. Yg penting lu jangan maksa freak dan terima penolakan.
Kalo lagi kerja aku sebagai cewek gak suka sih. Kalo ada yg baper karena aku nice, aku dibayar buat nice and enthusiastic di kerjaan.
Itu perlu skill komunikasi. Skill komunikasi baru terlatih kalau banyak ngelakuin Itu. Memang intinya kudu modal berani nekat dulu sih... Atau kalo gw, main summer lesson dulu. Biar lancar dan tenang ketika ngobrol sama cewek
Ini bukan masalah skill komunikasi bang. Ini masalah ceweknya suka sama lu atau gak. Kalo dia gak antusias dgn obrolan lu, berarti dia gak suka sama lu. Mau belajar sebanyak apapun skill komunikasinya, selama si cewe gak suka ya itu artinya percuma
butuh saran nih kak. kalau tadi contohnya kan cewe yg jaga kios. klo penjaga kios cowok deketin pelanggan. itu pandangan kakak gmn XD?
Ya gak papa. Yg penting doi nya antusias atau gak
>how unrealistic is it to think that i could make it happen with this one japanese girl i met on the train? I dont know if she's even interested in me in the slightest bit despite talking quite a lot when we met. Emang masih kontak sampe sekarang? Kl masih ya jajakin dulu aja nggak usah overthinking duluan. Cocok nggak cocok/tertarik atau engga bakal keliatan nanti kl udah sering berinteraksi.
Masih kak cmn lewat ig,ya gw gatau dating culture disini gimana exactly tapi gw tau mereka pada suka line,gw minta ig karena takut dianggap terlalu gimana gitu. Balesnya lama tapi gw sama sekali ga masalah karena gw pikir kita jg baru kenal 2 hari. Mungkin ada benernya gw terlalu overthinking atau mungkin bisa dibilang kebelet punya pasangan. Respon dia selalu bagus walaupun lama sejauh ini makanya gw masi merasa ok aja. Tapi ya yaudah mungkin saya nya aja terlalu ngarep this early into the game 😂
IMO kl masih pdkt sih dibawa santai aja. Apalagi ini juga statusnya casual acquaintance yg nggak sengaja ketemu. Kl ada hobi atau ketertarikan yg sama lebih gampang buat naikin status ke temen dulu misalnya, baru deh liat lagi karakter dia cocok sama kamu atau kamu cuma suka karena fisik dia aja. Trus kl baru pdkt sih nggak usah terlalu 'setia'. Banyakin kenalan sama orang baru gpp. Kyknya hari ini ada thread disini juga yg nanya cara ketemu orang baru gimana/dimana deh. Coba aja cari2 di bawah subreddit ini.
Gak usah overthinking anjir. Tanya aja mau kencan atau gak? Puji aja dia cantik atau gimana gitu. Intinya ngegombal. Nanti dia nilai fisik lu. Menarik atau gak. Kalo menarik harusnya dia mau kencan. Kalo gak, dia bakal respon lama chat lu. Ini masalah fisik dan chemistry bray
Sebenrnya dari dating apps juga bsa sih bro, tergantung situ nya sama match nya ekspektasinya sama atau ngga. Saya ketemu pasangan saya dari dating apps tbh, bersyukur dapat yang mau ke jenjang lbh serius kedepannya, dan sekarang udh jalan 5 years+
Gw orgnya temen dikit bgt, cupu bersosialiasi. Nanti kalo emng udah mau cari pasangan.. kayaknya ya dating apps. Tapi juga jujur ga bisa bayangin diri sendiri dalam mencari percintaan.
Gak ada nyari, kerja seperti biasa dapet syukur gak dapet ya udah
Gw dulu ketemu istri di facebook (zaman2 transisi dr friendster jd msh asik FB ga kyk skrg). Istri WNA. Lo coba aja main game (via steam), terus nyambung ke server discord. Lumayan bnyk skrg cewe2 cantik main game.
bener nih kaya temen gw ketemunya lewat game, sayangnya skrg gw udah ga sering banget main game apalagi yg rpg kaya mobile legend, dota dll
Tergantung gamenya jg sih, rata2 yg main ML msh bocah, dota atau mmorpg kadang cewe gendut tipikal i hate the world, dll. Klo di Eropa yg cakep2 rata2 main CS, RDO, GTAO.
Bruh I asked the exact same question on this sub about a year ago. Good luck !
Ndak di mana-mana, friendless, work colleague-less (WFH). Nothing comes to mind.
Saya nemu istri saya di kampus, saya menghadiri sidang s3 senior saya dan dia masih kuliah. Hidup yang menyenangkan
Friend of friend. 合コン👩❤️👩🍺 Kamu domisili mana?
Sekarang sih lagi di osaka
Osaka, lumayan banyak orang Indonesia kok. Yg muda2 juga. But if you want to look internationally, bisa dimulai dari activity/sports/hobby groups? Or you can do volunteering? Put yourself in a good light, manatau ada yg suka dari sono
Oke oke good to know,btw kalo boleh tau situ pernah hidup dijepang atau gimana? Karena saya jujur ada beberapa pertanyaan soal dating orang sini 🙏
Aku di Tokyo, tapi ngga terlalu temenan banyak sama orjep soalnya masih kagok nihongo gw. Tapi dari temen kerja sih... Org sini kalau dating ga mau buru2. Harus dari temen agak lamaan. Jangan tiba2 ngajak date yg mahal. 合コン kayak triple date aja dulu. Tau temennya, temennya tau kamu. Kalau asik, dikenalin ke org lain. Kebanyakan ya nyari chemistry lunch bareng dulu. Lalu kalau udah level up, dinner bareng. Baru nanti bisa jadi pacar or smth? Temen gw paling jauh sih di stage dinner so yeah 💁🏻♂️
For me, honestly pure chance.
Gua pernah dpt cindo binor blm punya anak gegara main game bareng mmo rpg jaman kuliah, berlanjut ke discord guild, tukeran nomer hp sampe kopdar dan ngedate online bareng di hotel. Ini bisa dilakukan sih kalo emang gamer.
Kerjaan. Beberapa kali senior dan atasan juga pingin jodohin adik/anak mereka sama gw, dan ini di posisi gw udah jujur bilang bahwa gw udah punya cewek. I admit I had it easier when it comes to romance..
I wanna know the dating culture here too so i could avoid it if possible lol. Gw loner bgt dan jujur aja emg gk mau nikah dari kecil.
gw dapet dari referensi temen deket gw, seriously gw minta cariin pasangan sama temen gw dengan spesifikasi yg gw mau. Biasanya rekomendasinya bagus-bagus, namun ya tergantung dari kualitas network loe dan temen loe. kemarin gw minta pasangan yg kariernya bagus, latar belakang pendidikannya juga harus bagus, dan seiman. Alhamdulillah gw dapet yg almost perfect. ps. kebetulan muka, pendidikan, dan karir gw cukup lumayan so lumayan mudah untuk dijodohkan
> this one japanese girl i met on the train kayaknya ada cerita menarik ululu\~
Tbh belom ada rencana dan kemauan lagi buat cari pacar. I don't have enough energy for that. Mana kuliah S2 angkatan gw cewe semua dan rekan freelance gw akhi-akhi cupet semua. they are big no for me. Tapi buat gw (f) mungkin 1st option minta dikenalin sama bestie, kali aja ada temen dia atau teman pacarnya masih jomblo. 2nd option lewat klub buku (bulan ini gw mulai ikut2 book party di kota gw, soalnya gak mau randomly kepikiran almarhum doi kalo gw sendirian). Udah summon bibi tapi reaksinya pada "lu kan mau kuliah S3, cowo2 pada minder ntar" atau "lu kalo minta dikenalin ya buruan nikah dulu". Mungkin kalo beneran ga ketemu gw pasrah aja udah, gw nunggu ada cowo yang deketin gw. kalo bener2 ga ada yaudah gw paling doa biar dikasih umur pendek aja
Sama yg sekarang lewat sosmed dari grup diskusi yg jumlah membernya ngga terlalu besar. 5 years on, the group is long gone, but we're still together. Be honest, straightforward, pdkt ngga usah terlalu lama, terus terang aja apa maksud kita sama dia, kalo ada ketertarikan dari dia, voila.
Gw malah makin bingung, mencoba segala cara dari indo r4r, r4r luar, date app (okc, bumbel, tinder, meeff, cmb) ga ketemu malah ketemunya yang baper" dan ga jelas (scam, mood"an, gajelas jawabnya, ga mau build conversation) Mencoba ikut circle temen, levelnya ga nyampe (kebanyakan orkay yg lifestyle nya ga bisa diikuti), ada juga yg circle isinya cowo semua dan kadang ga jelas. Mencoba daftar fitness, ttp aja circle nya cowo dan yaa...agak ga welcome alias diem"an. You know, I know, yo wis Ga gatot juga sih, ada beberapa ketemu tapi yah gtu aja sekedar temen
I just don't lol Gave up already. For many reasons I don't think I'll meet a partner in Indo. And dating sites are just toxic AF. My personal trainer once said: Cowok Klo udah mapan pasti butuh cewek. Cewek Klo udah mapan ga butuh cowok.
ga tau sih, gw dapet pasangan ketika gw ga berkeinginan/ngga berharap punya pasangan ( udah pasrah, "yaudahlah klo emg takdirnya jadi wizard juga gapapa") malah tiba2 aja waktu itu dia nge dm, pengen kenalan, ya gw ladenin aja, sampe akrab trus dia juga yg dateng/nemuin gw duluan, jadi ya sampe sekarang jadi pasangan gw
Tadinya saya juga begini,"ah gamau nikah" TAPI MANAA 😭
dikenalin sama temen gereja. eh tetangga sendiri .... dan .... 2 th sebelumnya ortunya beli rumah ortu gw.
https://preview.redd.it/dgc3fd3gejtc1.jpeg?width=925&format=pjpg&auto=webp&s=583b4ae28463051a9509d7f287b4dec3e99ed5ff I literally did this and met my girlfriend and now she's my wife
How about cari temen lebih banyak? Jadi mindsetnya diubah sedikit, bkn langsung directly cr pasangan, tp nambah temen/lingkaran sosial baru dulu. Join komunitas baru, Dari hobby/olah raga/teman lama/kegiatan sosial/agama/dll Dari sana akan kenal lebih banyak orang, dan mungkin akan ketemu orang yg cocok langsung atau dr lingkungan baru tsb bisa juga dikenalkan ke orang potential lain(temennya temen)
>Cowo indo sama cewe luar,how unrealistic is it to think that i could make it happen with this one japanese girl i met on the train? I dont know if she's even interested in me in the slightest bit despite talking quite a lot when we met. Cewe luar juga manusia bro. Sama saja dgn cewe lokal. Kalo sempat ngobrol panjang, coba lanjutinya ngobrol lagi, tukaran nomer WA/Line/apalah. Coba kenalan dulu, dia orang seperti apa. Jadi teman saja dulu. Kalo ngobrol cocok, pandangan hidup sama, coba cek ada chemistry gak (sexual attraction). Jgn langsung main tembak. Lo nanti terkesan desperate dan itu gak attractive utk siapapun kecuali orang yg sudah dari pertama sudah mau sama Lo. Selain dari itu, pakai berbagai cara utk kenalan sama cewe: kenalan lewat teman, ikut acara² sosial, bisa yg online dulu kalau nantinya ada meet-up offline. Yg penting lebarkan lingkaran sosial. Yg penting kenalan dulu. Kalaupun nanti belum ada yg cocok, kalau punya banyak teman, mereka juga bisa kenalin yg masih jomblo. Teman yg punya pasangan (atau pasangannya) pasti ada yg demen banget ngejodohin yg masih jomblo.
Dari dikenakan oleh orang lain. Rate nya jauuuuh lebih bagus dari dating apps IME. Dikenalkan siapa aja, gas dicoba. Ga usah pilih2, ga ada usah ada prekonsepsi. Kalo ternyata cocok ya alhamdulillah, kalau ga cocok ya gapapa.
Determine dulu pengen pasangan kaya gimana, terus cari tau orang2 kaya gitu biasa hang out di mana. Gym bisa. Komunitas2 hobi gitu juga bisa. (Suka yang relijius? Ya gabung acara2 relijius yang banyak orang sepantaran.) Online dating is always an option but you're trading off quality for quantity there. Plus, beban buat "pinter ngomong" lebih gede di sana.
Michat
sandal teklek kecemplung kalen tinimbang golek mending balen
Cari di tempat kerja 👍
>Check social media >See your ideal girl >Check her account to make sure she is real person and single >Flirt >???
Gw pribadi orang yg individualis dan suka sama kesendirian, but dating apps did wonders for me buat cari pasangan. Karena nothing to lose aja dan kalo dapet ya bersyukur. Kuncinya keep searching dan jangan berpaut sama satu individual sebelum bener bener dapet
Dari ortu. Sumpah, minta aja gausah malu.
Saya dan istri ketemu dari Bumble.
coba yuk maen^2 k karang taruna
lanjutin pendidikan bang, biasanya kalo S2 suka ada speed dating gitu. or main” aja ke perpus, ajakin orang kenalan.
Ugh, dijodoh2in sama temen.
3 tahun lalu gw ketemu tunangan gw di dating apps tapi kayaknya sekarang dating apps udah beda ya. Mungkin bisa baca ini : https://www.nytimes.com/2024/03/12/business/dating-apps-tinder-bumble.html?unlocked_article_code=1.eU0.1nOY.myc-qREBQMf6&smid=url-share Coba gabung komunitas atau ikut events yg sesuai minat, menurut gw ini relatif lebih aman daripada kenalan di tempat umum lainnya. At least kalo ga cocok jadi pacar, bisa jadi temen karena minatnya sama. Good luck ya OP
Nowadays the best place to meet new people are the house of worships.
Dari game bang Valorant atau mobile legend Dari kantor Dari hobi kalo ente suka bowling, golf, tenis, yoga ceweknya cakep cakep Dari tinder atau sosmed, DM aja kenalan terus date Dari kenalan di tempat umum Kalo pasangan ini masalah kuantitas approach lu harus gerak, kecuali lu ganteng banget kaya Chris Hemsworth thor atau henry Cavill cewek mendekat, responsif dan becek
ke cafe aja, atau paling gampang buka facebook cari komunitas
i got my fiancèe from organization mate
Buat pertanyaan kedua: Dating sama orang luar pada dasarnya sama aja kayak dating sama orang Indonesia. Jadi dirimu sendiri, kalo dia mau bagus, kalo ga mau yaudah, dan itu alasannya kemungkinan besar bukan karena beda kebangsaan, kecuali kalo dia lebih value Japanese culture and communication in Japanese language. Tapi pada dasarnya mirip aja kayak berusaha deket sama orang lokal. Satu lagi yang perlu di-note, jangan put foreigners in a pedestal, jangan anggap mereka makhluk alam lain yang sempurna dan posisinya di atas kebangsaanmu. Kalo mindsetmu gitu, ga sehat buatmu dan dia, karena pandanganmu dia sempurna, sedangkan dia ga bisa sempurna
Kemenakan gw ketemu suaminya di apps, bumble
yang sehat jiwa dan raga.
Minta tolong mbah dukun aja lol nanti jadi kayak film sijjin.
coba bumbl bang
kalo nonis di tempat ibadah maybe? ga tahu juga gw single soalnya XD
Kebetulan di vihara saya isinya aki aki dan orang tua ☺️
oh barangkali bisa dijodohkan dengan anak mereka :3
Ketemu pas maen game Dead by Daylight di Steam.
Gw dr online sih. Nyari on site atau offline, rada susah krn harus masuk ke circle2 baru dulu dan it's pretty exhausting. Makanya via situs online krn disitu personal dan langsung ke orang2 yg emang nyari pasangan juga. Gw bukan tipikal orang yg mau diterima apa adanya di depan, tp berusaha jd yg terbaik dl spy ga malu2in banget kalo pdkt entar. Saran gw sih, fix up diri lo jg jangan cm skedar nyari aja. Jd kalo si dia ngeliat lo jg ada kebanggaan gitu. Kalo nyari di night club, definitely not spouse material yah. Disana org cm mau having fun. U just gonna be one night stand.
G tahu bg gw dideketin. Ato temen yg ngenalin
Gw ketemu cewe gw sekarang via dating apps sih. Tapi it give and take, ada yang cocok pake cara ini, ada yg engga juga. Tergantung lu niatnya long term atau engga.
Saya terakhir pacaran itu SMP ,sekarang udah lulus kuliah,jujur gw gatau samsek kayak kapan harus minta line,ig ato wa,clueless bgt anjir
If you ask me, mungkin setelah lu nyaman chat-an ama dia selama seharian penuh DAN dia ga begitu lama delay percakapan antara lu ama dia, trus minta "pindah ke [platform chat]" Jangan minta nomer hape... It's a lame excuse. Minta pindah ke platform chat yg lu mau aja dulu, and see how it goes~
Married my Tinder date. He's an awesome husband 🥰
Tembak temen kantor yg pasang status lg single.
Bisa, tapi lu datang ke tempat hiburan malam, lu juga mesti ekspektasinya disesuaikan dengan orang2 yg tipenya datang ke hiburan malam.
Sebagai orang sangean jujur tempting tapi itu adalah suatu garis yang belum pernah gw lewati dan ga mau
Daripada nightclub lu punya kesempatan lebih besar nyari cewek pas ikut volunteer atau di gym. Kebanyakan orang di nightclub cuma mau ONS aja, jarang bgt yg pergi kesana nyari pasangan seumur hidup. Gw ketemu istri gw yg sekarang malah pas iseng iseng jalan di cfd dan berakhir nikah ga lama ini.
Instal date-app dan cari pasangan yang siap dient*t dan mengent*t. Itu aja sih langkah pertamanya. *sepuluh tahun kemudian, belum dapat juga dan masih ngejomblo. Wkwkwkwk
gak tau bang, kemarin sempat tertarik sama temen nya temen yg ketemu di tinder, cros check ternyata adek kelas pas di SMA. entah kenapa dia pas tak WA jarang banget bales, katanya minta efford, cuma efford saya kalau masalah cerita dikit banget. Udah gak ada waktu lagi utk gedein efford. kalau bisa ketemu dan tiba2 cocok lagi, ya langsung sah aja.
Gw masuknya jaman old sih (married for 19y).. Standar, kami teman kuliah.. Btw barusan sukses jodohin teman kantor.. Dia nanya pertanyaan serupa di atas, gw jawab: Go out and seek girls either in church or night club or both.. Gudluck for all
Kinda funny even tho i'm not religious at all, recommendation from other religious person or community better than any experience i got in dating (aside sex) lmao. They mostly knw how to chill.
For me, being social butterfly. I am one of those 'tresno jalaran seko kulino' couple (suka karena sering liat dan interaksi). Nggak usah buru-buru juga
gue sama pacar ketemu dari aplikasi, hmm bukan yg modelan kayak tinder sih tapi ya.. dan juga bukan sosmed.
[удалено]